REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten menyatakan tidak adanya kasus Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMA/ sederajat yang dimulai sejak Senin (6/9). Dengan demikian, kegiatan PTM di Banten, termasuk Tangerang Raya dipastikan berlanjut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dan evaluasi bersama kepala dinas pendidikan di tiap daerah se-Banten mengenai pelaksanaan PTM pada Jumat (10/9). Hasilnya, tidak ada siswa maupun pendidik dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19 selama pelaksanaannya.
“Berdasarkan rapat evaluasi, yang dilaporkan oleh masing-masing kepala cabang dinas, sampai dengan hari Jumat pagi itu tidak ada laporan anak-anak terpapar Covid-19 yang dikarenakan PTM terbatas,” kata Tabroni, Senin (13/9).
Sesuai dengan aturan yang diterapkan, diketahui, jika tidak ada kasus Covid-19, baik yang dialami siswa, guru, maupun tenaga kependidikan, PTM terbatas akan terus berjalan. Sebaliknya, jika muncul kasus Covid-19, PTM terbatas bakal dihentikan.
“Dengan begitu, maka PTM terbatas untuk di wilayah Banten, khususnya tingkat SMA/SMK dapat dilanjutkan,” tegasnya.
Baca juga : Kisah Pembelotan Tentara AS, Melatih Taliban dan Jadi Mualaf
Tabrani menegaskan, tidak ada pelaksanaan PTM di Banten, termasuk Tangerang Raya yang dihentikan. Namun, dia menuturkan, dalam pelaksanaannya, sekolah harus tetap menaati aturan protokol kesehatan yang diberlakukan, seperti pembatasan jumlah siswa di kelas.
“Iya (tidak ada yang disetop). Tetapi pelaksanaan PTM-nya masih tetap 50 persen. Belum ada penambahan volume,” tuturnya.