Ahad 12 Sep 2021 15:08 WIB

Bebas dari Pandemi, Anies: Kita Ingin Warga Terlindungi

Dengan vaksin, lanjut Anies, risiko terpapar gejala Covid-19 bisa semakin tertekan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Dok Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, Kota Jakarta Utara (Jakut) merupakan awal mula dari terbangunnya DKI Jakarta. Oleh sebab itu, dengan adanya permulaan yang melekat di kota tersebut, Jakarta disebutnya harus aman secara menyeluruh.

"Bebas dari pandemi Covid-19. Karena itu, kita ingin semua warga terlindungi," ujar Anies saat meninjau vaksinasi kolaborasi di Koja, Jakut, Sabtu (11/9).

Anies menegaskan, saat ini lawan Jakarta dan Indonesia adalah virus Covid-19, alih-alih dari serangan penjajah. Oleh sebab itu, gerakan vaksinasi dinilai Anies menjadi salah satu solusi untuk melawannya.

Khusus para tokoh yang berperan menyiapkan gerakan vaksinasi di Koja, kata Anies, tidak ada sambutan sama sekali. Sebaliknya, kata dia, mereka dan puluhan orang di sana selaku pekerja kemanusiaan fokus untuk melayani pendaftaran, pemeriksaan dan vaksinasi.

"Terima kasih dan mari kita jaga terus. Tempat ini harus aman," kata dia.

Dengan adanya vaksinasi tersebut, Anies memang tak menampik masih adanya risiko untuk terpapar gejala. Tetapi, dengan vaksin, lanjut dia, risiko terpapar gejala Covid-19 bisa semakin tertekan.

"Bila ada yang terpapar segera kita lindungi dengan cara diajak untuk isolasi, supaya yang lain aman," tuturnya.

Sebelumnya, dia mengatakan jika positivity rate di DKI kini sudah berada di bawah lima persen. Karena itu, secara umum, kondisi Covid-19 di Jakarta, menurut Anies, sudah terkendali.

"Walaupun terkendali, kedisiplinan itu tetap dilakukan. Jangan berarti positivity rate di bawah lima persen, lalu lepas masker," ujar Anies di Balai Kota, Rabu (8/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement