Ahad 12 Sep 2021 14:07 WIB

Capaian Vaksinasi di Tasikmalaya Disebut Belum Maksimal

Capaian Vaksinasi di Tasikmalaya Disebut Belum Maksimal.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subianto, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, dan Kajati Jabar Asep N Mulyana, meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMPN 6 Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subianto, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, dan Kajati Jabar Asep N Mulyana, meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMPN 6 Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai capaian vaksinasi di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya masih belum maksimal. Pemerintah Provinsi (Jabar) disebut akan terus memaksimalkan vaksinasi agar target 37 juta warga telah divaksin pada Desember 2021 dapat tercapai.

"Kota Tasik dan Kabupaten Tasik masih belum maksimal. Kita akan maksimalkan agar target tercapai," kata dia saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMPN 6 Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/9).

Baca Juga

Ia berharap, distribusi vaksin ke Jabar dari pemerintah pusat dapat berjalan baik. Menurut dia, untuk mencapai target kekebalan kelompok (herd immunity) di Jabar, harus ada pasokan vaksin 15 juta dosis per bulan. 

Apabila pasokan itu tak terpenuhi, kemungkinan besar target herd immunity pada Desember 2021 tak akan tercapai. Karena itu, pasokan vaksin ke daerah harus terua berjalan lancar.

Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- menyebut, saat ini sudah sekitar 19 juta dosis vaksin yang sudah diberikan kepada warga Jabar. Berdasarkan data Pikobar hingga 10 September, dari total sasaran sekitar 37 juta warga, sebanyak 11,7 juta warga sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara vaksinasi dosis kedua baru dilakukan kepada sekitar 6 juta warga.

Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar salah satu upaya dalam mempercepat munculnya kekebalan kelompok (herd immunity). Sebab, pelajar lebih mudah diorganiasi untuk pelaksanaan vaksinasi.

"Yang masih kurang di lansia saja," ujar dia.

Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengatakan, saat ini pihaknya mengalami masalah dalam melakukan vaksinasi. Menurut dia, distribusi vaksin ke daerah sempat tersendat pada Juli hingga Agustus. Bahkan, persediaan di gudang farmasi di Kabupaten Tasikmalaya sempat kosong.

Namun, dengan bantuan yang dilakukan TNI dan Polri, pelaksanaan vaksinasi dapat lebih dipercepat. "Mudah-mudahan target 70 persen warga Kabupaten Tasikmalaya divaksin pada Desember bisa tercapai," kata dia.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya hingga 10 September, sasaran vaksinasi di daerah itu berjumlah sekitar 1,4 juta. Namun, baru sekitar 203 ribu warga yang menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara vaksinasi dosis kedua baru dilakukan kepada sekitar 88 ribu warga. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya percepatan vaksinasi. Vaksinasi tidak hanya menyasar kalangan remaja, melainkan juga masyarakat umum dan lainnya. 

"Target kita, Desember nanti 80 persen warga Kota Tasikmalaya sudah menjalani vaksinasi. Alhasil, ada proteksi untuk masyarakat dari penularan Covid-19," ujar dia.

Uus menyebut, saat ini pelaksaan vaksinasi sudah berjalan baik. Sebab, vaksinasi tak hanya dilakukan oleh dinasnya, melainkan juga oleh instansi lain seperti TNI dan Polri.

Ia menyebutkan, saat ini sudah lebih dari 31 persen warga Kota Tasikmalaya menjalani vaksinasi dosis pertama. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga 10 September, dari total sasaran 560.243 orang, sebanyak 178.928 orang atau 31,58 presen sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua sudah dilakukan kepada 103.955 orang atau 18,73 persen.

Uus menambahkan, saat ini distribusi vaksin ke daerah juga sudah berjalan lancar. Distribusi vaksin juga didukung melalui TNI, Polri, dan beberapa instansi lainnya. Artinya, saat ini sudah tak ada kendala dalam distribusi vaksin.

"Seandainya speed vaksinasi tetap seperti ini, insyaallah bisa selesaikan di Desember," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement