Sabtu 11 Sep 2021 08:46 WIB

Kapolri Minta Pemprov NTB Percepat Vaksinasi Nasional

Percepatan vaksinasi untuk sambut World Superbike Championship 2021 di Mandalika.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi serentak di 10 lokasi di Provinsi NTB, Jumat (10/9).
Foto: Puspen TNI
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi serentak di 10 lokasi di Provinsi NTB, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mempercepat vaksinasi nasional untuk mempercepat terbentuknya herd immunity. Langkah itu juga sebagai persiapan perhelatan World Superbike (WSBK) Championship di Sirkuit Mandalika pada November 2021.

Listyo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi serentak di 10 lokasi di Provinsi NTB, Jumat (10/9). Daerah yang dikunjungi adalah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat, Lombok Tengah, Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Sumbawa.

"Untuk wilayah yang ada kegiatan tersebut, mohon dipersiapkan petugas vaksinator. Mandalika perlu perhatian khusus," kata Listyo, Jumat

Dalam peninjauannya, Listyo menerima paparan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri terkait perkembangan vaksinasi yang sudah mencapai 75 persen. Setelah mendengar paparan Bupati, Listyo meminta Pemprov NTB memperhitungkan waktu perhelatan World Superbike (WSBK) Championship musim 2021.

"Tolong diperhitungkan karena waktunya kurang lebih dua bulan, sehingga target bisa tercapai. Harapan kami rekan-rekan semua menembus angka rekor pencapaian di NTB. Kami tunggu semoga hasilnya sesuai," ujarnya.

Listyo mengatakan, vaksinasi selain untuk membentuk kekebalan komunal masyarakat, juga diperlukan untuk mengembalikan roda perekonomian masyarakat dibarengi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Kemudian, Listyo menyebut, vaksinasi juga untuk memperkuat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah dimulai. Oleh sebab itu, pelajar, guru dan pihak yang terkait harus segera dilakukan percepatan vaksinasi.

"Vaksinasi pelajar diharapkan dapat memperkuat kesiapan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menjadikan vaksin sebagai persyaratan bagi pelajar, guru maupun perangkat sekolah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement