Kamis 09 Sep 2021 22:04 WIB

Wagub DKI: Operasional Bioskop Masih Dipertimbangkan

Rencana operasional bioskop di Jakarta masih dipertimbangkan oleh pihak terkait.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, rencana operasional bioskop di Jakarta masih dipertimbangkan oleh pihak terkait. Hingga saat ini, kata Riza, belum diputuskan bioskop akan dilakukan pembukaan.

"Bioskop saat ini sedang dipertimbangkan, didiskusikan, dan dibahas, akan tetapi belum dibuka," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/9).

Untuk pembukaan fasilitas yang termasuk sebagai tempat rekreasi tersebut, kata Riza, akan dicari waktu dan momen yang tepat."Pembukaannya dicari waktu dan momen yang tepat ya. Jadi saat ini belum ada keputusan ya kapan dibuka," ucap Riza.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa bioskop akan kembali beroperasi mulai 14 September 2021. Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia, Djonny Syafruddin membenarkan dengan sejumlah catatan.

"Betul, tapi begini, bioskop tidak sama dengan tempat hiburan lain yang hari ini diumumkan boleh beroperasi, maka besok langsung buka. Sementara kami butuh waktu," kata Djonny, Rabu (8/9).

Pengusaha bioskop butuh waktu persiapan mengingat syarat masuk bioskop bertambah satu, yakni 'menyaring' calon penonton dengan aplikasi PeduliLindungi. Hal itu mengharuskan pekerja bioskop mengetahui cara tersebut.

"Pertama, kami harus cek stok film apa saja yang siap tayang. Kedua, persiapan gedung dengan sarananya. Ketiga, tata cara memindai kode batang lewat aplikasi PeduliLindungi," ucap Djonny.

Ia menyebut, syarat ketiga mutlak karena harus dilaporkan ke pihak terkait. Terkait memfilter penonton dengan aplikasi PeduliLindungi, Djonny tak masalah dan sangat mendukung.

"Kami dukung karena bagaimanapun kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah yang utama," tutur Djonny.

Namun demikian, Djonny menegaskan rencana bioskop buka kembali pada 14 September 2021 belum dapat dipastikan terealisasi. "Ini jangan dianggap 100 persen berlaku karena belum ada hitam di atas putih. Masih menunggu kepastian hingga 13 September 2021. Namun kami terus mempersiapkan diri," tutur Djonny.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement