Kamis 09 Sep 2021 21:03 WIB

Australia Dukung Kalsel Integrasikan Sawit-Sapi

Program integrasi sawit sesuai program swasembada sapi yang didukung Australia

Focus Group Discussion (FGD) Percepatan Swasembada Sapi Potong di gedung Idham Chalid, Komplek Perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru, Kamis (9/9).  Provinsi Kalimantan Selatan jadi fokus utama pengembangan program Integrasi Sawit-Sapi secara nasional.
Foto: Pemprov Kalsel
Focus Group Discussion (FGD) Percepatan Swasembada Sapi Potong di gedung Idham Chalid, Komplek Perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru, Kamis (9/9). Provinsi Kalimantan Selatan jadi fokus utama pengembangan program Integrasi Sawit-Sapi secara nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Provinsi Kalimantan Selatan jadi fokus utama pengembangan program Integrasi Sawit-Sapi secara nasional. Program tersebut didukung melalui program Indonesia Australia Red Meat & Cattle Partnership.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Suparmi disela Focus Group Discussion (FGD) Percepatan Swasembada Sapi Potong di gedung Idham Chalid, Komplek Perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru, Kamis (9/9).

"Ada program baru Integrasi Sawit Sapi fokus utamanya akan dilaksanakan di Kalsel, karena sejalan dengan semangat Bapak Gubernur Sahbirin Noor untuk mempercepat swasembada sapi potong, istimewanya adanya dukungan dari program Australia Red Meat & Cattle Partnership," katanya. 

Menurut Suparmi, program Sawit Sapi di banua tengah dikembangkan dan berhasil dintegrasikan oleh PT Buana Karya Bakti. "Untuk integrasi Sawit Sapi, baru kita laksanakan di tingkat inti yaitu di PT Buana Karya Bakti di Kabupaten Tanah Bumbu, dari 300 menjadi 1500 bahkan sekarang berdiri sendiri menjadi PT Siska," katanya.

Disampaikanya, dukungan program Indonesia Australia Red Meat & Cattle Partnership berupa diseminasi, pengembangan SDM dan yang lainya.

Selain Integrasi Sawit Sapi, untuk mewujudkan swasembada sapi potong, Pemprov Kalsel tengah merealisasikan program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB), Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN).

Sebelumnya, Guberur Kalsel H Sahbirin Noor diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar  mengatakan, keberhasilan PT Buana Karya Bakti mengintegrasikan Sawit Sapi perlu direplikasi melalui program unggulan berbasis koorporasi petani dengan melibatkan kelompok tani ternak.

Melalui integrasi berbasis perkebunan dan peternakan sapi diharapkan dapat menciptakan usaha baru di Kalsel. Pengembangan peternakan sapi dengan industri hilirisasinya seperti pengolahan daging menjadi produk turunan lainya tentu dapat menyerap tenaga kerja. 

Saat ini ternak sapi di Kalsel baru mencapai 148.026 ekor dengan potensi betina produktif sebanyak 51.647 ekor, akan mampu meningkatkan angka kelahiran sekitar 36.152 ekor dalam 1 tahun. 

Sedangkan produksi daging di Kalsel tahun 2020 untuk sapi potong 6.661.770 kilogram atau setara 50.114  ekor. Jumlah itu dipenuhi dari lokal sebanyak 22.249 ekor sedangkan sisanya masih dipenuhi dari luar Kalsel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement