REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Petani di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat mampu meraup penghasilan besar setiap kali panen umbi porang. Penghasilan petani umbi porang yang dibudidayakan di lahan gambut yang tingkat keasamannya telah diekstrak bisa mencapai Rp 500 juta.
"Dalam satu hektare lahan, bisa menghasilkan 80 ton porang dengan estimasi keuntungan mencapai Rp 560 juta dalam sekali panen," kata Ketua Himpunan Petani Porang Lahan Gambut Kabupaten Kubu Raya, Jong Hong di Sungai Ambawang, Selasa (7/9). Dia menjelaskan, porang atau tumbuhan umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus Oncophyllus Prain masuk dalam salah satu diversifikasi pangan dan komoditas ekspor unggulan Indonesia.
"Para petani di lahan gambut di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya saat ini sudah mampu menghasilkan sebanyak 80 ton porang dalam satu hektare yang dijual dengan harga Rp 7.000 per kilogram atau dengan estimasi keuntungan sekitar Rp 560 juta dalam satu kali panen dengan rentang waktu 10 bulan sejak masa tanam," katanya.
Sehingga, menurut dia, saat ini komoditas porang sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian keluarga atau para petani lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya di masa pandemi Covid-19. Dia menambahkan, saat ini pihaknya mendatangkan bibit Porang dari Madiun.
"Ke depannya, kami akan mulai mengembangkan bibit Porang persilangan antar provinsi ini, sehingga tidak terlalu tergantung pada bibit dari luar saja," ujarnya.
Dia mulai menanam Porang itu di tahun 2020 awal-awal masa pandemi Covid-19. "Selain menghindari virus Covid-19, karena kalau kita bertani kemungkinan besar bisa terhindar dari virus karena tidak melakukan kontak dengan orang lain," katanya.
Pengembangan porang sangat cocok, apalagi Kalbar ini memiliki tanah atau lahan gambut yang luas sekali dan itu tanah yang subur. "Saya sudah membuktikannya dengan mencoba menanam porang di tanah gambut dan ternyata hasilnya memuaskan," ujarnya.
Jong Hong menambahkan, khusus di Kalbar, pihaknya siap menyediakan kuota bibit porang bagi petani yang berminat untuk mengembangkannya. "Selain itu, kami juga siap menampung hasil panen dari petani dengan harga yang kompetitif, dan secara pribadi saya juga telah membuktikan bahwa komoditas Porang bisa menjadi solusi ekonomi di tengah Pandemi Covid-19," ujarnya.