Selasa 07 Sep 2021 17:05 WIB

PPKM Direlaksasi, Momentum Genjot Lagi Vaksinasi

Wapres mengakui target vaksinasi rampung pada akhir 2021 kemungkinan tak terealisasi.

Penyandang disabilitas menunggu giliran mendapatkan vaksin COVID-19 saat Vaksinasi untuk Semua di halaman Kantor DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Selasa (7/9/2021). Pemerintah Provinsi Bali menggenjot vaksinasi COVID-19 bagi penyadang disabilitas yang berjumlah sekitar 5.600 orang dan ditargetkan selesai pada akhir bulan September 2021.
Foto:

PT Bio Farma pada Senin (6/9), kembali menerima vaksin Sinovac, dalam bentuk produk jadi untuk keenam kalinya, sebanyak lima juta dosis. Pengiriman Sinovac ini, merupakan kelanjutan pengiriman dari total 50 juta dosis, yang akan diterima Bio Farma, dalam periode Agustus-September 2021 mendatang.

Kedatangan lima juta dosis Sinovac ini merupakan kedatangan yang ke-50, sejak pengiriman pertama 10 bulan yang lalu pada Desember 2020. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menyatakan, kedatangan ke-50 ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah Indonesia, dalam upaya memastikan ketersediaan stok vaksin untuk mencukupi kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia.

“Vaksin dalam bentuk jadi dari CoronaVac, sudah diterima sebanyak 33 juta dosis, (tiga juta pertama, diterima pada Desember 2020 yang digunakan untuk tenaga kesehatan), sedangkan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang diterima sebanyak 153,9 juta, AstraZeneca sebanyak 19,5 juta dosis, Moderna delapan juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, Sinopharm 8,25 juta dosis”, ujar Airlangga dalam siaran pers PT Bio Farma, Selasa (7/8).

Menurut Airlangga, totalnya Indonesia sudah mengamankan vaksin Covid-19 sebanyak 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merk, baik berbentuk bulk, maupun dalam bentuk produk jadi. Dengan kedatangan vaksin Sinovac pada Senin, dapat dipastikan pasokan vaksin Covid-19 sudah aman.

Menurut Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto, vaksin Sinovac yang  diterima kemarin di Bandara Soekarno-Hatta, akan segera melewati tahap karantina dan proses sampling sebelum mendapatkan lot rilis dari Badan POM untuk kemudian didistribuskan ke 34 provinsi di Indonesia.

Dari pasokan vaksin Covid-19 yang sudah mencapai 225,4 juta dosis, kata dia, Bio Farma sudah melakukan pendistribusian vaksin Covid-19 sejak Januari - hingga minggu pertama September sebanyak 141,4 juta dosis. Yakni, terdiri dari CoronaVac 1 dosis, tiga juta dosis, Covid-19 Bio Farma sebanyak 93,06 juta dosis, AstraZeneca (Covax, B2B dan hibah) sebanyak 16,8 juta doisis, Moderna 7,6 juta dosis, dan CoronaVac 2 dosis 20,4 juta dosis serta Sinopharm (hibah) 499,9 ribu dosis.

Untuk sisa stok di Bio Farma sendiri, kata dia, per 5 September 2021 adalah sebanyak 14,9 juta dosis, yang akan langsung didistribusikan setelah mendapatkan permintaan dari Kementerian Kesehatan RI. Diperkirakan Pada bulan September 2021 ini, Indonesia akan mendapatkan tambahan stok vaksin sebanyak 16,5 juta vaksin Covid-19 Bio Farma, yang diproses fill and finish di fasilitas produksi Bio Farma.

Pada September 2021, Indonesia selain akan mendapatkan tambahan vaksin Sinovac berupa produk jadi sebanyak 25 juta dosis vaksin dan juga tambahan beberapa vaksin lainnya baik dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral maupun donasi bilateral lainnya. Sehingga, diperkirakan total ketersediaan stok vaksin di Indonesia untuk pasokan bulan September diharapkan bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis. 

 

photo
Perkembangan uji coba vaksin Covid-19. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement