REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil menyatakan, tingkat pencemaran di daerah aliran sungai (DAS) Citarum turun, dari cemar berat menjadi cemar ringan dalam dua tahun terakhir.
"Target kita di 2020 sebenarnya hanya tercemar sedang, tapi berkat kerja luar biasa dan juga intinya kerja luar biasa, kami melewati status cemar sedang Pak," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, saat melaporkan kondisi terkini DAS Citarum kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kota Bandung, Jabar, Selasa (7/9).
"Hari ini langsung jadi cemar ringan, nah kemudian nanti di akhir kita berharap mutu airnya sudah masuk kelas dua," kata Kang Emil seusai mendampingi Luhut meninjau program pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum di Secaba Rindam III Siliwangi, TPSA Cicabe, Jajaway Cidurian, dan Kantor Satgas Citarum Bandung.
Dia menjelaskan, saat Program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum mulai dilaksanakan pada 2019 status DAS Citarum masih tercemar berat. "Waktu kita mengawali yang warna kuning kita itu poin-nya 33,43 atau tercemar berat, jorok, kotor, dan lain-lain," kata Kang Emil.
Sekarang, ia melanjutkan, DAS Citarum statusnya cemar ringan. "Jadi ikan-ikan sudah bisa berenang dengan baik dan juga manusia, istilahnya swimmable(bisa jadi tempat berenang), di akhir target kita. Jadi saya apresiasi kinerja semua pihak," kata Kang Emil.
Dia mengatakan, hasil pelaksanaan program penanganan limbah domestik dan masalah persampahan d iDAS Citarum belum mencapai target. Menurut Kang Emil, target penanganan sampah ditetapkan 3.100 ton per hari, tapi baru tercapai 2.700 ton per hari.