REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Derasnya hujan yang melanda wilayah Kabupaten Bogor pada Senin (6/9) sore, membuat debit air Sungai Cidurian meningkat. Akibatnya, banjir bandang terjadi dan menerjang tiga kecamatan menjelang malam hari.
Kasie Kedaruratan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan, ada sejumlah sarana umum dan jembatan yang terdampak. Adapun kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Nanggung, Kecamatan Cigudeg dan Kecamatan Jasinga.
“Berdasarkan laporan ringkas kaji cepat, ada satu sarana umum dan empat jembatan penghubung yang terdampak dan terbawa arus banjir,” kata Adam melalui keterangannya, Senin (6/9).
Adam menyebutkan, sarana umum berupa jalan sepanjang 8 meter mengalami longsor di Dess Malasari, Kecamatan Nanggung. Selain itu, jembatan penghubung Desa Urug di Kecamatan Sukajaya dan Desa Nanggung di Kecamatan Nanggung, hanyut terbawa arus.
“Ada sejumlah warga dari 10 rumah, sedang mengungsi mandiri di Desa Nanggung. Karena rumahnya berada di bantaran Sungai Cidurian,” jelas Adam.
Masih di Kecamatan Nanggung, lanjut Adam, jembatan di Desa Malasari juga terbawa arus banjir. Begitu juga halnya dengan jembatan penghubung Kampung Cigowong, Desa Sekamaju, Kecamatan Cigudeg.
BPBD Kabupaten Bogor juga menerima laporan mengenai adanya jembatan pengubung ke Pondok Pesantren Darussalam juga hanyut terbawa banjir. Tepatnya di Kampung Parung Sapi, Desa Kolong Sawah, Kecamatan Jasinga.
Akibatnya, 50 orang santri dan guru di pondok pesantren tersebut terisolir. Lantaran jembatan yang merupakan jembatan utama itu terbawa arus Sungai Cidurian.“Saat ini Tim Rescue Cepat (TRC) sudah nyebrang ke pulau di tengah sungai Cidurian sebagai upaya penyelamatan,” pungkasnya.