Ahad 05 Sep 2021 20:55 WIB

Bantu Pendidikan Anak Yatim Covid-19 Jabar Sinkronkan Data

Pemprov Jabar terbuka untuk bantuan yang mekanismenya akan dirumuskan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar bersama pemkab/pemkot akan mendampingi dan membantu biaya pendidikan anak-anak Jabar yang berstatus yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
Foto: biro adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar bersama pemkab/pemkot akan mendampingi dan membantu biaya pendidikan anak-anak Jabar yang berstatus yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bersama pemkab/pemkot akan mendampingi dan membantu biaya pendidikan anak-anak Jabar yang berstatus yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.

Hal tersebut dikemukakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada media secara virtual usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah (KPCPED) Jawa Barat, akhir pekan lalu. “Semua yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal Covid-19, tentu nomor satu pendidikannya akan kita urus semuanya minimal sampai SMA atau SMK,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga

Menurut Emil, pada dasarnya sekolah di Jawa Barat sudah gratis biaya operasional dan SPP mulai dari tingkat SD, SMP yang jadi kewenangan kab/kota hingga SMA yang dibidani provinsi. “Tentu ada keseharian di luar biaya gratis SPP-nya atau Biaya Satuan Pendidikan (yang tidak gratis). Itu akan kita rumuskan,” katanya.

Emil melihat banyak masyarakat berkemampuan atau perusahaan ingin berpartisipasi menyantuni masyarakat lain yang membutuhkan bantuan. Pemprov Jabar terbuka untuk bantuan yang mekanismenya akan dirumuskan.  

“Jadi di luar pemerintah menjamin pendidikannya, sosialnya juga banyak yang ingin membantu, itu kami sedang rumuskan,” katanya.

Dinas Sosial Provinsi Jabar sementara mencatat ada 5.642 anak jadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal Covid-19. Datanya masih terus diperbarui dan disinkronkan dengan kabupaten/kota. Verifikasi data dilakukan untuk menjamin tidak ada anak yang terlewat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement