REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komedian Reza Pardede atau yang kerap dikenal Coki Pardede ditangkap Polres Metro Tangerang di rumahnya pada Rabu (1/9) malam WIB. Coki dijerat lantaran mengonsumsi sabu, yang digunakannya lewat anus. Gara-gara itu, viral di media sosial (medsos) foto Coki yang sedang memakai kaus merah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Beberapa warganet (netizen) di medsos pun mengaitkan aktivitas Coki dengan PSI. Juru Bicara PSI, Dara Nasution menegaskan, komika tersebut bukanlah kadernya, melainkan salah satu pendukung PSI.
"Coki Pardede bukan kader atau pengurus PSI. Beliau pernah menyatakan dukungan ke PSI pada Pemilu 2019 yang lalu,” ujar Dara kepada Republika saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (4/9).
Dara mengatakan, ada perbedaan antara pendukung, kader, dan pengurus. Sedangkan Coki, menurut dia, bukan termasuk dalam kader maupun pengurus PSI. Dia menuturkan, siapa pun bisa menjadi pendukung PSI. Pihaknya juga tidak bisa melarang orang untuk memberi dukungan terhadap partai tertentu.
"Siapa pun bisa menjadi pendukung PSI. Kita tidak bisa melarang orang beri dukungan, dan kita kan juga tidak bisa mengetahui kehidupan personal para pendukung tersebut," ucap Dara.
Sehingga, dia melanjutkan, terkait kasus narkoba yang menimpa Coki Pardede, PSI mendukung proses hukum yang yang ditangi penyidik. "Kami mendukung proses hukum yang berlangsung. Kami serahkan 100 persen kepada kepolisian,” ujar Dara.