Rabu 01 Sep 2021 21:52 WIB

Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas

Gunung Merapi mengalami 80 kali gempa guguran dalam 6 jam.

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (25/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi yang saat ini berada pada tingkat aktivitas level III (siaga) tersebut teramati mengalami empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter ke arah barat daya.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (25/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi yang saat ini berada pada tingkat aktivitas level III (siaga) tersebut teramati mengalami empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter ke arah barat daya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.300 meter ke arah barat daya pada Rabu (1/9) malam. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan, awan panas guguran itu terjadi pada pukul 18.26 WIB.

"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 173 detik," kata dia.

Pada periode pengamatan pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB, gunung api aktif itu tercatat mengalami 80 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm selama 11-118 detik. Kemudian, 46 gempa hembusan dengan amplitudo 2-11 mm dengan durasi 9-25 detik.

Sebelumnya, awan panas guguran pertama meluncur dari Gunung Merapi pada pukul 10.13 WIB dengan jarak luncur 2.500 meter arah ke barat daya. Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 31 Agustus 2021, menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 2,1 cm dalam tiga hari.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement