Ahad 29 Aug 2021 13:27 WIB

Saluran Air Masa Kolonial Ditemukan di Proyek Alun-Alun

Atruktur bangunan saluran air membentuk setengah lingkaran seperti terowongan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Pembangunan Alun-alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Pembangunan Alun-alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pembangunan Masjid Agung dan Alun-alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor terus berlanjut. Dalam pembangunannya, ditemukan saluran air yang diduga peninggalan zaman kolonial Belanda.

Temuan tersebut disampaikan oleh petugas pemeliharaan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, melalui rekaman video. Dimana video tersebut diunggah oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di akun Instagram pribadinya, @bimaaryasugiarto.

Dalam video tersebut, sang petugas berada di dalam saluran air yang gelap dan sempit. Petugas tersebut membandingkan saluran air baru dan saluran air lama temuannya. Tepatnya di arah Jalan Nyi Raja Permas, atau ke arah pintu masuk Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), yang saat ini merupakan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pada saluran air lama, nampak struktur bangunan saluran air membentuk setengah lingkaran, seperti terowongan. Saluran air itu tersusun dari batu bata merah, dan diduga merupakan peninggalan zaman Belanda.

“Mohon izin Pak Wali Kota, dari tim pemeliharaan sedang normalisasi saluran di Jalan Nyi Raja Permas. Ini saluran yang baru, dari arah Jalan Dewi Sartika. Kami menemukan saluran bangunan lama, saluran ini arah Jalan Dewi Sartika saluran diduga bangunan jaman belanda. Ini yang arah masuk pagar PJKA, bangunan masih bata merah diduga belanda,” kata petugas tersebut.

Bima Arya dalam unggahannya mengatakan, saluran itu ditemukan tim Dinas PUPR Kota Bogor yang sedang melakukan pemeriksaan saluran air, di seputar lokasi pembangunan Alun-Alun Kota Bogor dan Masjid Agung Kota Bogor. Kedua pembangunan tersebut terletak di dekat Stasiun Bogor, yang nantinya akan terintegrasi.

Dia menyebutkan, tim Dinas PUPR Kota Bogor menemukan bangunan tua di bawah tanah, mirip saluran air atau terowongan kecil. Letaknya sekitar 2 hingga 3 meter di bawah permukaan tanah.

“Bangunan ini mirip saluran air atau terowongan kecil. Terletak sekitar 2-3 meter di bawah permukaan tanah dan dibawah saluran air yang dibangun Pemkot tahun 1990-an,” ucap Bima Arya.

Dia menyebutkan, saluran air tersebut diperkirakan dibangun pada zaman Belanda. Kendati demikian, dia mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan mengkaji lebih lanjut mengenai penemuan ini.

“Dari tampilan sekilas sepertinya dibangun di masa Belanda. Pemkot akan lakukan kajian lebih dalam untuk pastikan usia, fungsi dan luasan dari bangunan ini,” ujarnya.

Diketahui, Pemkot Bogor tengah melakukan pembangunan Alun-alun dan Masjid Agung Kota Bogor. Rencananya, kedua bangunan tersebut akan terintegrasi dengan Stasiun Bogor dan pasar.

Beberapa waktu lalu, Pemkot Bogor sempat membongkar tembok pembatas antara Stasiun Bogor bangunan lama di Jalan Dewi Sartika, dan eks-Taman Topi. Selain untuk dibangun ulang agar lebih indah, di lokasi tersebut juga akan dibuat drainase.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement