Kamis 26 Aug 2021 13:17 WIB

UBSI-Poltekkes Kemenkes Bina Soft Skill Mahasiswa

Tujuan workshop agar mahasiswa bisa memahami dan menanamkan nilai kewirausahaan

 Incubator Center Universitas BSI (IC UBSI ) berkolaborasi dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Poltekkes Kemenkes RI) melalui Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Pusdik SDMK) Kemenkes RI, mengadakan Workshop Pembinaan Soft Skill Mahasiswa.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Incubator Center Universitas BSI (IC UBSI ) berkolaborasi dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Poltekkes Kemenkes RI) melalui Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Pusdik SDMK) Kemenkes RI, mengadakan Workshop Pembinaan Soft Skill Mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Incubator Center Universitas BSI (IC UBSI ) berkolaborasi dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Poltekkes Kemenkes RI) melalui Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Pusdik SDMK) Kemenkes RI, mengadakan Workshop Pembinaan Soft Skill Mahasiswa yang berkaitan dengan Enterpreneurship secara daring pada tanggal 20-21 Agustus 2021.  

Workshop tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa dan dosen Kewirausahaan Poltekkes Kemenkes seluruh Indonesia. Adapun  narasumber dalam workshop tersebut adalah Incubator Center Universitas BSI yang terdiri dari Fuad Nur Hasan selaku ketua Incubator Center Universitas BSI dan Alwa Rerizia yang merupakan salah satu mentor Incubator Center Universitas BSI, ia adalah owner Borneo Talent School.

Baca Juga

Ketua panitia, koordinator substansi penyelenggaraan pendidikan Dr Akemat saat membuka workshop mengatakan bahwa, tujuan diadakannya workshop ini agar mahasiswa bisa memahami dan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan pada diri mereka. Sehingga dapat memiliki ide-ide kreatif dan inovatif, untuk berwirausaha dengan membuat produk atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kami berharap bukan hanya mereka bisa membangun sebuah usaha untuk mereka sendiri, tetapi juga, mereka menjadi pegawai atau menjadi tenaga kesehatan di suatu unit kerja tertentu. Mereka juga tetap memiliki mindset sebagai wirausaha sehingga akan berkontribusi terhadap efektifitas, efesiensi dan juga profiteking dari satuan kerja yang menjadi naungan tempat mereka bekerja,” pungkas Akemat.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini terdiri dari empat sesi. Di hari pertama, pada sesi satu topiknya adalah “Membangun Mindset Mahasiswa untuk Memiliki Kemauan dan Kemampuan Berwirausaha” yang di bawakan oleh Fuad Nur Hasan dan Alwa Rerizia salah satu mentor IC Universitas BSI.

Dalam kesempatan tersebut, Alwa nenjelaskan tentang winning mindset entrepreneurship 5.0, tentang bagaimana untuk menjadi entrepreneurship yang menjadi pemenang dan membangun bisnis secara by design, tidak dengan by accident. Alwa juga menjelaskan perbedaan antara entrepreneur by design dan entrepreneur by accident.

Sementara disesi dua, topik yang dibawakan adalah  “Sukses Bisnis ditentukan dari Model Bisnisnya” yang dibawakan oleh Fuad Nur Hasan selaku ketua IC Universitas BSI. Dalam sesi ini Fuad Nur Hasan menjelaskan, tentang apa itu BMC (Business Model Canvas) dan memaparkan tentang sembilan blok penting yang terdapat dalam BMC. Bisnis yang sukses bermula dari model bisnis yang baik dan benar.

Berlanjut dihari kedua, Fuad Nur Hasan memberikan materi tentang “Digital Marketing, Solusi Jitu di Era Pandemi” sebagai pengisi sesi tiga. Dalam pemaparannya, Fuad menjelaskan tentang apa itu digital marketing. Ia memaparkan tentang packaging, branding untuk marketing. Menurutnya marketing tanpa packaging dan branding bagaikan sayur tanpa garam.

"Bisnis yang bagus tidak hanya yang dipikirkan, bisnis yang bagus tidak hanya yang ada di plan, bisnis yang bagus tidak hanya yang ada di BMC, tapi bisnis yang bagus adalah bisnis yang dijalankan dan bisnis yang grow up. Artinya bisnis tersebut dijalankan lalu tumbuh dan berkembang, tidak hanya sekedar dijalankan, tapi harus selalu dievaluasi agar terus bisa berkembang,” ujar Fuad dalam workshop di hari terakhir.

Sementara itu masih di hari yang sama disesi empat  Alwa Rerizia membawakan materi mengenai “Laporan Keuangan dan Proyeksi Keuangan”. Pada sesi terakhir Alwa Rerizia menjelaskan mengenai laporan dan proyeksi keuangan, ia juga memberitahu tentang bagaimana cara memanagemen keuangan dan membuat rancangan anggaran bisnis yang baik.

“Dunia tidak menunggu kita untuk berubah, tapi dunia selalu terus berubah dan selalu menantang anda untuk bisa menaklukan dunia, kapan anda bisa menaklukan dunia? Dunia bisa ditaklukan ketika anda siap merubah diri bukan sesuai dengan perkembangan dunia, tapi siap menjawab tantangan dunia,” tutup Alwa Rerizia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement