Kamis 26 Aug 2021 00:07 WIB

‘Perang’ Tiada Akhir PDIP-Demokrat

Hasto kembali mengungkit dugaan terjadinya kecurangan pada Pemilu 2009.

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Nawir Arsyad Akbar, Haura Hafizhah

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sepertinya tidak akan pernah bisa ‘move on’ dari kekalahan telak mereka pada Pemilu 2009. Sampai saat ini pun dugaan kecurangan dalam pemilu yang dimenangkan oleh Partai Demokrat itu terus diungkit oleh elite PDIP termasuk oleh  Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat itu menggelar pertemuan dengan pengurus DPP Partai Gerindra, Selasa (24/8).

Baca Juga

"Dari sejarah itu kita belajar juga dengan Pemilu 2009 itu ternyata kita bisa melihat, ketika demokrasi menghalalkan segala cara," ujar Hasto dalam pertemuan dengan pengurus DPP Partai Gerindra di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/8).

Halalkan segala cara yang dimaksud Hasto, mulai manipulasi daftar pemilih tetap (DPT) dan elemen dalam Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang merupakan pengurus partai. Juga, adanya upaya yang menggunakan program bantuan sosial (bansos) untuk tujuan elektoral.

"Dan demokrasi mengunakan hukum aparat sebagai alat untuk memenangkan pemilu itu, menjadi evaluasi bersama," ujar Hasto.

Di samping itu, Hasto mengatakan, bahwa pertemuan dengan Partai Gerindra menjadi kenangan tersendiri. Sebab kedua partai pernah berkoalisi mengusung Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2009.

"Dengan kunjungan ini langsung bernostalgia pada tahun 2009 lalu, pasangan Mega-Prabowo saat itu kita bekerja sama," ujar Hasto.

Diketahui pada 2009, Sekjen PDIP saat itu, Pramono Anung mengatakan adanya modus manipulasi memasukkan data fiktif dalam DPT pemilu Legislatif 2009. Manipulasi terjadi di satu daerah pemilihan (dapil) yang meliputi Ngawi, Trenggalek, Magetan, dan Pacitan.

Pada 2009 pula, sebagian mantan anggota KPU menjadi pengurus Partai Demokrat. Di antaranya adalah Anas Urbaningrum yang didapuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dan Andi Nurpati yang menempati posisi Ketua Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan LSM Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

Adapun pada Pemilu 2009, Demokrat menjadi pemenang dengan perolehan lebih dari 21 juta suara. Sedangkan, Partai Golkar dan PDIP mengekor di bawahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement