Rabu 25 Aug 2021 12:39 WIB

IDI Usulkan Skenario Vaksin Booster untuk Umum

Antibodi masyarakat yang vaksinasi Januari-April disebut sudah menurun.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Petugas medis menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021). Sebanyak 3000 tenaga kesehatan di Sidoarjo mendapatkan vaksinasi tahap ketiga sebagai booster agar antibodi di dalam tubuh membentuk sistem imun yang kuat.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas medis menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021). Sebanyak 3000 tenaga kesehatan di Sidoarjo mendapatkan vaksinasi tahap ketiga sebagai booster agar antibodi di dalam tubuh membentuk sistem imun yang kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto mengatakan bahwa pemerintah perlu menyiapkan skenario penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster untuk umum. Sebab bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi pada Januari hingga April 2021, antibiodinya terhadap virus tersebut mulai menurun.

"Kami usulkan juga ada skenario kedua, apabila itu (target vaksinasi) tidak tercapai, sehingga yang bulan Januari, Februari, Maret, April (sudah divaksin) perlu dilakukan booster. Karena antibiodinya sudah turun," ujar Slamet dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/8).

Ia menjelaskan, seandainya setiap harinya pemerintah dapat menyuntikkan 600 ribu dosis vaksin, setidaknya butuh tujuh hingga delapan bulan setelahnya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Hal tersebut perlu diantisipasi pemerintah, mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan vaksinasi.

"Sesuai analisa kami, vaksin ini dalam waktu enam bulan sampai 12 bulan ini sudah harus dilakukan booster. Sehingga ini harus diantisipasi apabila kecepatan vaksin tidak tercapai," ujar Slamet.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, 92 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikkan ke masyarakat per Rabu (25/8). Targetnya, pemerintah akan menyuntikan 300 juta dosis vaksin hingga akhir 2021.

Baca juga : Wapres Imbau Pelaku UMKM Segera Vaksinasi Covid-19

"Di akhir tahun mungkin bisa capai di angka 300 jutaan. Sehingga angka 400 juta, sesudah di tambah target anak-anak usia 12-17 kita bisa selesaikan di sekitar Januari atau Februari 2022," ujar Budi.

Sejak vaksinasi bergulir pada 13 Januari, 57 juta dosis pertama sudah berhasil disuntikkan hingga 8 Juli. Adapun pemerintah menargetkan 100 juta dosis sudah disuntikkan hingga akhir Agustus mendatang.

"Sekarang kita sedang berusaha keras agar bisa menembus angka 57 juta kedua menjadi 100 juta di akhir Agustus, yaitu sekitar 7 minggu (sejak 8 Juli)," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement