Selasa 24 Aug 2021 04:18 WIB

Ismail Rumadan Terpilih Sebagai Ketum Masika ICMI

Dr Ismail ajak cendekiawan muda Muslim beri gagasan di era Revolusi Industri 4.0.

Ismail Rumadan menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Ferry Kurnia Rizkiyansyah sebagai Ketua Umum Masika ICMI periode 2021-2026.
Foto: Istimewa
Ismail Rumadan menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Ferry Kurnia Rizkiyansyah sebagai Ketua Umum Masika ICMI periode 2021-2026.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Sinergi Kalam-Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (Masika ICMI) menggelar Pertemuan Nasional (Pernas) IX di Kota Bandung, Jawa Barat pada 21-22 Agustus 2021. Kegiatan tersebut mengangkat tema 'Cendekiawan Muda dan Tantangan Indonesia di Era 4.0'.

Pernas Masika ICMI dihadiri 13 pengurus Wilayah (PW) tingkat provinsi dan 43 pengurus daerah tingkat kabupaten/kota seluruh Indonesia. Hasil Pernas IX, menunjuk Dr Ismail Rumadan sebagai ketua umum periode 2021-2026.

Dalam sambutannya, Ismail mengajak seluruh kader Masika ICMI untuk terus bersinergi dan mendorong organisasi agar lebih berkontribusi dalam memberikan gagasan terkait Indonesia di era Revolusi Industri 4.0. Ismail ingin cendekiawan muda Muslim mengambil peran dalam perubahan dan tantangan zaman.

"Maka sudah seharusnya cendekiawan muda Muslim mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan segala bentuk kreasi dan invoasi dalam melakukan segala aktivitasnya di segala bidang, pendidikan ekonomi, hubungan sosial kemasyarakatan, dan agama," kata Ismail dalam siaran di Jakarta, Senin (23/8).

Ketua Umum Masika ICMI periode 2015-2020, Ferry Kurnia Rizkiyansyah menuturkan, saat ini, dunia sedang menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Era ini ditandai dengan munculnya pesawat autopilot, robot pintar, komputer super, neuroteknologi, dan teknologi nano.

"Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan cara kerja yang berfokus pada pola ekonomi digital, kecerdasan buatan, big data, robotik dan lain-lain. Perubahan ini dikenal sebagai fenomena inovasi disruptif," ujar mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut.

Menurut Ferry, dampak dari Industri 4.0 akan mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan manusia. Di antaranya, mempengaruhi model layanan dan bisnis, keamanan digital, siklus hidup produk, cara bisnis yang berubah, serta mengubah supply chain process.

"Di era sekarang ini, kecepatan dan penggunaan teknologi internet dapat mengantarkan siapa saja menjadi pemenang. Namun di sisi lain menyisakan sederet masalah, yaitu tergantikannya peran manusia oleh mesin pintar dan internet," ucap Ferry.

Dia melanjutkan, Revolusi Industri 4.0 juga memunculkan situasi VUCA, yaitu volatility (cepat berubah), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas). Karena itu, siapa pun ditantang untuk bisa adaptif, agile, responsif, sekaligus inovatif.

"Lembaga yang sangat berperan dalam mempersiapkan sumber daya manusia salah satunya adalah pendidikan, termasuk organisasi perkaderan umat dan kecendekiawanan, semacam ICMI dan Masika ICMI," kata Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement