REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pelaksanaan vaksinasi di kalangan remaja berusia 12 hingga 17 tahun di Kota Tasikmalaya terus dilakukan. Namun, vaksinasi kepada remaja juga disesuaikan dengan ketersediaan vaksin dan kemampuan vaksinator.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, terdapat beberapa strategi pelaksanaan vaksinasi kepada remaja. Salah satunya dengan mengundang para siswa sekolah datang ke puskesmas.

"Beberapa puskesmas sudah mengundang sekolah untuk vaksinasi siswanya. Jadi para siswa dijadwal datang ke puskesmas, disesuaikan dengan kuota per hari atau kemampuan puskesmas," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (22/8).

Ia menambahkan, petugas puskesmas juga mendatangi sekolah-sekolah untuk melaksanakan vaksinasi siswa. Namun, ia meminta vaksinator dari puskesmas tak perlu memaksakan diri mendatangi sekolah-sekolah untuk melaksanakan vaksinasi. "Saya minta puskesmas juga menyesuaikan dengan SDM yang ada, jangan memaksakan, nanti malah tumbang jadi repot," ujar dia.

Vaksinasi remaja secara massal juga beberapa kali digelar oleh instansi lain, seperti kepolisian. Polres Tasikmalaya Kota juga melakukan vaksinasi menyasar ke lingkungan pesantren kepada para santri berusia remaja. 

Menurut Asep, sejauh ini antusias remaja untuk menjalani vaksinasi cukup tinggi. "Namun masih ada memang orang tua yang belum mau anaknya divaksin," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Sabtu (21/8), total remaja berusia 12-17 tahun yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama berjumlah 7.809 orang atau sekitar 10,57 persen dari total sasaran 73.849 orang. Sementara total remaja yang telah menjalani vaksinasi dosis kedua berjumlah 1.144 orang atau 1,55 persen dari sasaran. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika