REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tren penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Hal itu dapat dilihat dari jumlah konfirmasi aktif saat ini yang berada di angka 1.811 orang lebih jauh berbeda pada Juli lalu yang mencapai di angka 9.000 orang.
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung hingga Sabtu (21/8) melansir total kumulatif mencapai 40.724 kasus dengan angka harian positif aktif sebanyak 145 kasus. Sedangkan konfirmasi aktif sebanyak 1.811 orang dan konfirmasi sembuh 37.537 kasus dan kasus meninggal 1.376 orang.
Kasus Covid-19 di 10 kecamatan penyumbang tertinggi konfirmasi aktif pun mengalami penurunan. Kecamatan Coblong 120 kasus, Kiaracondong 104 kasus dan Antapani 100 kasus. Ujung Berung 92 kasus, Arcamanik 88 kasus, Rancasari 81 kasus, Cibiru 80 kasus, Andir 79 kasus, Sukasari 78 kasus. Kecamatan Cibeunying Kidul 78 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengatakan penurunan kasus Covid-19 di Kota Bandung dipengaruhi oleh kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Mobilitas dan interaksi di masyarakat menjadi lebih berkurang.
"Dampak PPKM, ada pengurangan mobilitas dan interaksi," ujarnya, Ahad (22/8). Ia menambahkan, penurunan kasus Covid-19 ditunjang oleh pelacakan kasus dan tes untuk menemukan kasus.
Sehingga mereka yang terpapar Covid-19 langsung dipisahkan dari anggota keluarga yang sehat. Meski telah terjadi penurunan kasus namun masyarakat diminta tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. "Jangan lengah menerapkan protokol kesehatan, tetap melaksanakan 5M tracing dan testing," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan level kewaspadaan penyebaran Covid-19 di Bandung berubah dari zona merah ke zona oranye. Perubahan status zona dipengaruhi kasus Covid-19 yang menurun.
Sejumlah relaksasi atau pelonggaran kegiatan telah dilaksanakan pasca kasus Covid-19 menurun. Salah satunya pelonggaran kegiatan di hotel dan makan di restoran dan kafe.