REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat 413.442 warga di provinsi itu sudah menjalani suntikan vaksin COVID-19 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Sabtu mengatakan vaksinasi di daerah itu terus dilakukan dengan menyasar tenaga kesehatan, petugas publik, kelompok lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan umum, serta remaja.
"Vaksinasi hingga hari ini sudah diberikan kepada 413.442 orang dari target 2.002.579 sasaran," kata dia.
Ia memaparkan, vaksinasi COVID-19 dosis pertama bagi tenaga kesehatan sudah mencapai 23.558 atau 115,28 persen dari total 20.436 sasaran. Sementara dosis kedua sudah diberikan kepada 21.924 orang atau 107,28 persen dari sasaran.
Selanjutnya, bagi petugas publik mencapai 228.061 orang atau 92,33 persen dari total 247.006 orang untuk dosis pertama. Lalu dosis kedua mencapai 131.557 orang atau 53,26 persen dari sasaran.
Sementara bagi kelompok lansia, penyuntikan dosis pertama sudah dilakukan kepada 18.064 orang atau 11,48 persen dari total 157.296 sasaran. Lalu dosis kedua mencapai 10.320 orang atau 6,56 persen dari sasaran.
Berikutnya, masyarakat rentan dan umum sebanyak 126.526 orang atau 9,85 persen dari 1.281.431 sasaran. Lalu dosis kedua mencapai 51.850 atau 4,05 persen dari jumlah sasaran."Untuk remaja mencapai 8.612 orang atau 2,91 persen dari 296.410 sasaran. Sementara penyuntikan dosis kedua mencapai 2.538 orang atau 0,86 persen dari target sasaran," katanya.
Pria yang akrab disapa Dokter Wayonk ini meminta semua pihak terus disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, meski telah menjalani vaksinasi. Selain itu, ia juga mengajak agar masyarakat mau mengikuti vaksinasi yang secara ilmiah terbukti aman dan halal sebagai upaya membentuk imun tubuh dari COVID-19.
"Protokol kesehatan 5M ini penting guna memutus mata rantai penyebaran dan menekan angka kasus COVID-19, apalagi vaksinasi belum menjangkau seluruh masyarakat di daerah kita," kata Wayonk.