REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah hilang kontak pada Rabu (11/8), Kapal nelayan EMJ 7 yang membawa 20 anak buah kapal (ABK) masih belum ditemukan tim Basarnas sampai Jumat (20/8) petang. Kapal EMJ 7 tersebut hilang sudah sembilan hari sejak berangkat dari TPI Lempasing menuju Pulau Enggano.
Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Lampung Jumaril mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan armada kapal KN SAR Basudewa untuk melakukan pencarian kapal EMJ 7 di perairan barat Provinsi Lampung. “Masih berupaya melakukan pencarian,” katanya.
Menurut dia, tim SAR Lampung juga Basarnas mendapatkan informasi kapal EMJ 7 dengan 20 ABK pada Selasa (16/8), setelah kapal hilang kontak lima hari. Laporan tersebut diteruskan ke Basarnas, dan langsung melakukan pelacakan keberadaan kapal EMJ 7 di perairan barat Lampung.
Saat ini, kondisi cuaca di perairan barat Provinsi Lampung masih belum kondusif. Gelombang laut di perairan barat dan Samudera Hindia saat ini berkisar empat sampai enam meter, sehingga menyulitkan petugas melakukan pencarian.
Tim SAR Lampung dan Basarnas juga berkoordinasi dengan VTS Panjang untuk menyebarluaskan informasi keberadaan kapal motor tersebut melalui e-broadcast kepada kapal-kapal yang melintas di perairan barat tersebut. Basarnas memperkirakan KM EMJ 7 mengalami pergeseran arah kapal terbawa arus kuat dari perairan Pulau Sumatra menuju Samudera Hindia.
Kapal EMJ 7 milik PT Sutiyoso Bersaudara cabang Lampung. Kapal yang membawa 20 ABK berlayar dari Tempat Pelelangan Ikan Lempasing, Kabupaten Pesawaran, pada Rabu (11/8) pukul 8.30 WIB. Kapal tersebut berencana menangkap ikan di Pulau Enggano, bersama KM lainnya KM Mayo Jaya. Dengan tujuan sama, KM Mayo Jaya sudah tiba di Pulau Enggano, sedangkan KM EMJ 7 hilang kontak.
Kasman, perwakilan PT Sutiyoso Bersaudara Cabang Lampung mengatakan, kapal EMJ 7 hilang kontak setelah berlayar dari TPI Lempasing. Menurut dia, berdasarkan pantauan radio, kapal EMJ 7 masih berada di perairan Ujung Tanjung Belimbing, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Namun, keberadaan kapal sudah tidak terpantau lagi.
Kapal EMJ 7 tersebut, membawa 20 ABK diantarany delapan dari Lmapung, sisanya dari Ambon, Kupang, Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan daerah Pulau Jawa. Sedangkan kapten kapal dari Sulawesi Utara.