Kamis 19 Aug 2021 22:57 WIB

UMKM di Aceh Timur Kembangkan Bisnis Madu Hutan Leuser

Pengembangan bisnis madu ini diharapkan dapat menjaga kelestarian hutan.

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Aceh Timur mulai melirik dan mengembangkan bisnis madu dari kawasan Hutan Leuser (ILUSTRASI).
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Aceh Timur mulai melirik dan mengembangkan bisnis madu dari kawasan Hutan Leuser (ILUSTRASI).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Aceh Timur mulai melirik dan mengembangkan bisnis madu dari kawasan Hutan Leuser. Madu lebah tersebut terdapat di sejumlah desa atau gampong pedalaman Kabupaten Aceh Timur seperti di Kecamatan Serbajadi hingga Kecamatan Lokop.

Madu asli dari Hutan Leuser tersebut kini sudah dipasarkan ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh. "Produk UMKM paling andalan yang sedang berkembang untuk saat ini di Aceh Timur yaitu bisnis madu," kata Kepala Dinas Perdagangan dan UKM Kabupaten Aceh Timur, Iskandar, Kamis (19/8).

Bahkan ada pemesan atau pembeli dari provinsi lainnya di Pulau Sumatra maupun Pulau Jawa. "Kami berharap dalam hal pengembangan bisnis madu di Kabupaten Aceh Timur ini dapat menjaga kelestarian hutan Aceh. Tujuannya adalah pengelolaan hutan Aceh secara lestari," kata Iskandar.

Dia mengatakan bukan hanya madu yang dikembangkan UMKM di Aceh Timur, tetapi juga ikan bandeng tanpa duri kini menjadi produk andalan. Pemasarannya juga sudah merambah di luar Kabupaten Aceh Timur. "Sedangkan pasar di Kabupaten Aceh Timur, ikan bandeng tanpa duri ini juga banyak dipesan oleh restoran, rumah makan maupun kafe, dan perhotelan," kata Iskandar.

Dia menyebut, ikan bandeng tanpa diri tersebut kini menjadi usaha menjanjikan dalam membangkitkan ekonomi rakyat di tengah pandemi Covid-19. Apalagi didukung dengan luas tambak penghasil bandeng yang luasnya mencapai 18 ribu hektare sepanjang pesisir Kabupaten Aceh Timur. Luas tambak tersebut mendukung pasokan bandeng untuk usaha tersebut.

"Potensi ini harus digarap melalui UMKM maupun koperasi masyarakat, sehingga hasil panen bandeng juga bisa dijadikan produk andalan lainnya seperti bakso, satai, dan kerupuk," kata Iskandar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement