REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat kini bisa mengakses ketersediaan vaksin Covid-19 di laman internet. Publik bisa membuka tautan https://vaksin.kemkes.go.id/#/alokasi_vaksin dan bisa memperoleh informasi stok vaksin setiap harinya.
Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengatakan, sebenarnya alamat website ini sejak beberapa bulan lalu untuk menginformasikan cakupan imunisasi Covid-19.
"Kemudian saat ini masyarakat bisa langsung masuk ke stok vaksin. Informasi ketersediaan kami perbarui sehari sekali setiap pukul 17.00 WIB yang berisikan informasi ketersediaan vaksin, termasuk penerimaan yang disampaikan di masing-masing kabupaten/kota," ujarnya saat konferensi virtual Kemenkes, Kamis (19/8).
Di situs ini, dia menambahkan, juga berisikan mengenai kecepatan vaksin selama sepekan. Ia menambahkan, di website ini juga disediakan dalam bentuk visualisasi peta supaya masyarakat bisa mengetahui stok vaksin dengan cepat.
"Dengan adanya informasi ini bisa jadi alat perencanaan dan monitoring publik terkait ketersediaan vaksin di provinsi maupun kabupaten/kota," katanya.
Ketika melihat level kabupaten/kota maka masyarakat bisa melihat distribusi berisikan informasi yang sudah disalurkan ke masing-masing kabupaten/kota, termasuk provinsi. Dengan adanya informasi ini, dia melanjutkan, masyarakat bisa melihat persediaan ataupun juga estimasi ketersediaan stok vaksin di masing-masing wilayah. Ia menegaskan, informasi ini bersifat publik, tidak ada log in atau user id yang diperlukan.
"Kemudian di bawah ada disclaimer terkait informasi ini bahwa data ini bersifat dinamis dan di-update sehari sekali," katanya.
Di kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menambahkan, dashboard vaksin Kemenkes telah diperbarui. Sehingga, pengguna dimudahkan untuk memantau estimasi ketersediaan stok vaksin dan update data jumlah vaksin berdasarkan wilayah dengan satuan terkecil adalah kabupaten/kota.
"Dashboard stok vaksin ini merupakan inisiatif Kemenkes untuk mendorong transparansi data vaksinasi. Selain itu juga agar masyarakat mudah mendapatkan akses vaksin," katanya.
Dengan melihat data tersebut, dia menambahkan, masyarakat bisa secara transparan diketahui situasi ketersediaan vaksin di kabupaten/kota di mana masyarakat itu tinggal.
Pemerintah Indonesia mencatat sebanyak 190 juta dosis vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia. Bahkan, sebanyak 2,5 juta dosis vaksin Covid-19 dijadwalkan tiba pada Kamis (19/8).
"Vaksin yang datang ke Indonesia mencapai 190 juta dosis, baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun dalam bentuk jadi. Indonesia kembali akan kedatangan vaksin Covid-19 hari ini sebanyak 2,5 juta dosis yang akan tiba di Tanah Air," ujar Siti Nadia.
Sementara itu, Kemenkes mencatat jumlah vaksin yang disuntikkan adalah sebanyak 84,5 juta dosis vaksin. Perinciannya 54,9 juta dosis vaksin dosis pertama, dan 29,5 juta dosis suntikan dosis kedua.
Sementara itu, Kemenkes mencatat sebanyak 320 ribu dosis vaksin di antaranya sudah disuntikkan pada tenaga kesehatan. Nadia menjelaskan, alur vaksinasi yaitu Kemenkes melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma mendistribusikan vaksin, peralatan pendukung, dan logistik di dinas kesehatan provinsi. Kemudian, dia melanjutkan, dinas kesehatan provinsi yang mendiskusikan ke dinas kesehatan kota/kabupaten kemudian dinkes ini mendiskusikan ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lain di wilayahnya.
"Pendistribusian vaksin, peralatan pendukung, serta logistik yang harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk menjamin kualitas yang baik," ujarnya.