Kamis 19 Aug 2021 19:46 WIB

Politik Malaysia Diprediksi Tetap Rapuh di Bawah Ismail

Rakyat Malaysia sudah jenuh dengan perpecahan politik negaranya.

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob saat meninggalkan markas partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) ke Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Agustus 2021. Anggota parlemen dari partai yang bersekutu dengan Perikatan Nasional (PN) telah dipanggil oleh Raja Malaysia ke Istana Nasional untuk memastikan dukungan mereka terhadap Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri berikutnya.
Foto:

Ismail adalah seorang pengacara. Sebelum terjun ke politik, ia sempa mengisi beberapa jabatan penting di pemerintahan UMNO. Pada 2015, Ismail menjabat sebagai menteri perdagangan. Namun kala itu, Ismail menjadi figur kontroversial karena menyerukan konsumen Melayu memboikot pedagang China. Dia juga dikecam karena mendukung industri vaping yang didominasi warga Melayu sebagai pelaku usahanya.

Ismail diangkat menjadi Menteri Pertahanan ketika Muhyiddin Yassin berhasil mengambil alih kekuasaan dari Mahathir Mohamad pada Maret 2020. Dia kemudian dipromosikan menjadi wakil perdana menteri pada Juli.

Langkah itu diambil ketika Muhyiddin berusaha merayu dukungan dari UMNO yang tampaknya tak senang berkoalisi dengan partai kecilnya, yakni Partai Pribumi Bersatu Malaysia. Muhyiddin, dalam sebuah pernyataan, telah memberi dukungan kepada Ismail untuk menjadi perdana menteri baru. Alasannya demi stabilitas politik hingga Malaysia dapat menggelar pemilu kembali.

Jalan Ismail menjadi perdana menteri memang sangat terbuka. Kandidat lain yang turut membidik posisi tersebut adalah Anwar Ibrahim. Dia memimpin aliansi tiga partai yang merupakan blok oposisi terbesar dengan 88 suara. Meski demikian, jika semua partai oposisi mendukung Anwar untuk menjabat sebagai perdana menteri, dia hanya memperoleh 105 suara.

Jika Ismail terpilih sebagai perdana menteri, hal itu akan mengembalikan dominasi UMNO dalam perpolitikan Malaysia. Partai tersebut telah memerintah Negeri Jiran sejak mereka merdeka dari Inggris pada 1957. UMNO kehilangan kekuasaan saat mantan perdana menteri Najib Razak terlibat skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Pemerintahan Najib digulingkan oleh Mahathir Mohamad.

Muhyiddin Yassin mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (16/8) lalu. Hal itu terjadi setelah UMNO menarik dukungan terhadapnya. "Saya bisa saja menguji dukungan saya di parlemen seperti yang saya katakan kepada Anda semua sebelumnya, tetapi 15 anggota parlemen UMNO menarik dukungan mereka untuk saya dan tawaran saya untuk kerja sama politik bipartisan ditolak oleh partai-partai, membuat saya tidak punya pilihan selain mengundurkan diri,” kata Muhyiddin.

Dengan pengunduran dirinya, Muhyiddin menjadi perdana menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Malaysia, yakni hanya 17 bulan. Pemerintahan Muhyiddin memang menghadapi perselisihan di internal koalisi.

Hal itu berlangsung di tengah meningkatnya kemarahan publik atas penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai buruk. Malaysia memiliki salah satu tingkat infeksi dan kematian per kapita tertinggi di dunia.

Malaysia melaporkan 22.928 kasus baru Covid-19 pada Kamis, rekor untuk hari kedua berturut-turut. Saat ini negara tersebut sudah mencatatkan 1,5 juta kasus dengan korban meninggal melampaui 13 ribu jiwa, dikutip dari AP.

Jika anggota parlemen yang mendukung Ismail sudah dipanggil ke Istana, para anggota parlemen pendukung Anwar belum menerima panggilan. Menurut anggota oposisi Ong Kian Ming, blok oposisi, yang sebagian besar mendukung Anwar Ibrahim, belum diundang ke istana.

Raja dijadwalkan bertemu dengan bangsawan senior negara lainnya pada Jumat. Keputusan tentang perdana menteri baru kemungkinan akan diumumkan setelah itu.

photo
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (kiri) saat meninggalkan markas partai United Malays National Organization (UMNO) ke Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Agustus 2021. Anggota parlemen dari partai yang bersekutu dengan Perikatan Nasional (PN) telah telah dipanggil oleh Raja Malaysia ke Istana Nasional untuk memastikan dukungan mereka terhadap Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri berikutnya - (EPA-EFE/AHMAD YUSNI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement