REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG – Pondok Pesantren Al Hidayah binaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) disatroni maling yang menggasak habis barang-barang milik pesantren.
Menurut pimpinan Ponpes Al Hidayah, Ustadz Khairul Ghazali, peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/8).
Pelaku pencurian diperkirakan membobol pintu belakang dan masuk ke Gedung Galeri Perdamaian yang dibangun Polda Sumut pada 2018. Di tempat itu pencuri menggasak habis sejumlah barang inventaris Pesantren.
Di antara barang yang dicuri adalah satu unit kipas angin kontrol, satu buah Laptop, satu buah pintu besi, satu buah dispenser, dan lima kursi belajar.
Menurut Ustadz Khairul tak ada saksi mata yang mendapati pencuri ketika melancarkan aksinya. Sebab menurutnya keadaan pun cukup sepi terlebih lokasi gedung berada jauh dari pemukiman warga.
"Semua barang-barang yang dijarah orang tak dikenal tersebut adalah bantuan Kapolda waktu itu Irjen Agus Andrianto dan Kepala BNPT waktu itu Konjen Suhardi Alius," kata Ustadz Khairul kepada Republika,co.id, Kamis (19/8).
Kejadian pencurian ini bukan kali pertama terjadi. Menurut Ustadz Khairul pada momentum hari raya Idul Fitri lalu, pesantren Al Hidayah juga dibobol maling yang menjarah berbagai barang-barang dari kipas angin hingga mesin air. Pihak pondok pesantren pun telah melaporkan kejadian pencurian itu ke Polsek setempat.
Pesantren Al Hidayah yang berlokasi di Desa Sei Mencirim, Kutalimbaru, Deli Serdang merupakan pesantren yang mempunyai program deradikalisasi pada anak-anak yang orang tuanya terlibat dalam aksi terorisme. Pesantren ini didirikan dengan dukungan penuh BNPT.