REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengatakan angka kasus Covid-19 di provinsi itu masih tinggi. Untuk itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tetap dilanjutkan.
"Beberapa hal yang harus ditingkatkan seperti meningkatkan tracing dan tracking, mendata warga isoman dan memperbanyak BOR. Bagi masyarakat yang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri jangan sendiri di rumah, tanpa pengawasan dokter dan obat, karena akan tambah parah," ujarnya, Rabu (18/8).
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Drs Rikwanto, mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di Kalsel merupakan buah dari beberapa perayaan yang menimbulkan kerumunan. Belakangan ini prokes sudah mulai diabaikan oleh masyarakat.
Angka meninggal dunia akibat Covid-19 di Kalsel sempat tertinggi di Indonesia. "Operasi yustisi harus masif dilakukan, jika terus seperti ini maka angka Covid-19 Kalsel masih dalam ranking 10 besar di Indonesia," ujarnya.
Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah, menjelaskan cara bertindak di lapangan yaitu harus mengoptimalkan protokol kesehatan di seluruh daerah, karena kasus nyata yang dihadapi adalah kerumunan tanpa penerapan prokes, lakukan teguran secara sopan kepada masyarakat. "Mari terapkan dengan baik laporan kegiatan di lapangan, ini harus menjadi prioritas bersama," kata dia.