Selasa 17 Aug 2021 15:06 WIB

Aurel, Anak Nelayan Krui Menuju Istana

Dengan tekad bulat Aurel mendaftar dari sekolah sampai kabupaten hingga nasional.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus Yulianto
Aurel Febrina, anak nelayan di Krui, Lampung,  masuk regu Paskibraka Nasional 2021 pada Peringatan HUT RI ke-67, Selasa (17/8).
Foto: Istimewa
Aurel Febrina, anak nelayan di Krui, Lampung, masuk regu Paskibraka Nasional 2021 pada Peringatan HUT RI ke-67, Selasa (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Aurel Febrina (15 tahun), satu dari dua siswa utusan  Provinsi Lampung masuk dalam anggota Paskibraka Nasional 2021 pada pengibaran Bendara Merah Putih di Istana Negara pada Selasa (17/8). Arjuna, nelayan pesisir Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, tidak menyangka anaknya menuju istana negara.

“Anak saya biasa-biasa saja. Tidak menyangka kalau di rumah pendiam, penurut, tapi walaupun anak nelayan bersyukur bisa berprestasi sampai istana negara,” kata Arjuna (48 tahun), bapak Aurel Febrina saat dihubungi Republika.co.id di Krui, Pesisir Barat, Selasa (17/8).

Aurel, biasa disapa Orel dalam keluarga dan teman sekolahnya, sehari-hari dikenal pemalu dan penurut. Anak pasangan Arjuna dan Aprisah Firda tersebut selama di sekolah tidak begitu menonjol dalam prestasi di sekolah. “Kalau sekolah tidak menonjol prestasinya, biasa saja. Tapi kemauannya yang kuat,” tutur Arjuna.

Saat ini, Aurel duduk di kelas 10 jurusan IPA SMA Negeri 1 Krui, Pesisir Barat. Krui sebuah kecamatan yang berada di ujung barat Provinsi Lampung. Kawasan Krui berada di pesisir laut, dan rata-rata penduduknya kalau tidak nelayan menjadi petani.

Tidak ada angin tidak ada badai, tiba-tiba Aurel yang bertinggi badan 167 cm dan berat 55 kg tersebut bilang sama bapaknya untuk ikut seleksi Paskibraka. Arjuna menuturkan kepadanya, kalau dia dari keluarga nelayan orang tidak mampu, apakah bisa ikut paskibraka yang seleksinya banyak orang hebat dan mampu.

Dengan tekad bulat Aurel mendaftar dari sekolah sampai kabupaten. Setelah lolos seleksi kabupaten, menurut Arjuna, ia ditawari untuk menjadi anggota Paskibraka pada HUT RI ke-67 di Pemkab Pesisir Barat sebagai pembawa bendera. “Tapi, anak saya tetap mau ikut seleksi tingkat provinsi,” cerita Arjuna.

Seleksi di tingkat Provinsi Lampung dengan peserta berasal dari 15 kabupaten/kota, justru lebih ketat lagi. Arjuna memesankan, kepada anaknya untuk tetap yakin. “Bismillah saja nak, semua itu Allah yang menentukan. Tak tahunya, ia lolos di provinsi,” kata Arjuna.

Setelah berhasil menapak tingkat Provinsi Lampung, Aurel dikirim untuk maju pada seleksi Paskibraka nasional. Saingan dari seluruh Indonesia lebih berat lagi. Akhirnya, Aurel, putri kedua (dua saudara) pasangan Arjuna dan Aprisah kelahiran 3 Februari 2006 tersebut masuk Pemusatan Latihan Pendidikan di Cibubur.

Pada 23 Juli 2021, Aurel bercita-cita sekolah kedinasan berangkat dari Krui untuk menuju pendidikan. Tiba di Bandar Lampung, ia harus isolasi mandiri selama tiga hari, baru berangkat dari Bandara Internasional Radin Inten II Branti Lampung menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Bersama perwakilan masing-masing provinsi di Indonesia, mereka masuk Pendidikan dan Latihan di Cibubur, sampai 11 Agustus 2021. Besoknya, anggota tim Paskibraka tersebut mulai menapak latihan di Istana Negara sampai menjelang detik-detik Peringatan Hari Proklamasi RI ke-67.

Arjuna mengatakan, sejak berangkat dari rumahnya di Pasar Tengah Krui n0mor 059, Krui, ia dan keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi. “Selama di sana (pendidikan) tidak boleh pegang HP. Saat pegang HP pada pukul 18.00 sampai 21.00 itu pun untuk mengerjakan tugas bukan menelepon,” cerita Arjuna.

Pada sesi di Istana Negara, regu Paskibraka mendapat materi langsung dari Presiden Joko Widodo terkait dengan materi Pancasila. Semua anggota Paskibraka tersebut mendapatkan sertifikat Duta Pancasila, setelah digembleng BPIP beberapa pekan lamanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement