REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Pemerintah Kota Tangerang terus menggencarkan kegiatan vaksinasi kepada pelajar berusia 12 hingga 17 tahun. Capaian vaksinasi bagi kalangan tersebut di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang berjalan hampir satu bulan telah mencapai hingga 73 persen dari target.
Dinas Pendidikan Kota Tangerang mencatat, jumlah pelajar tingkatan SMP/ Mts yang sudah divaksinasi dosis satu mencapai 69.516 orang. Angka tersebut menunjukkan realisasinya mencapai 73 persen dari sasaran sebanyak 95.737 pelajar.
Adapun realisasi vaksinasi dosis dua sebanyak 7.762 siswa atau 8,1 persen dari target yang sama. Data tersebut tercatat merupakan vaksinasi yang digelar sejak 19 Juli 2021.
"Sekiranya, sudah 26 hari vaksinasi pelajar berlangsung di Kota Tangerang. Kita laksanakan hampir setiap harinya dengan rata-rata 2.000 hingga 3.000 dosis dikeluarkan Dinas Kesehatan, dalam capaian kategori pelajar ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin dalam keterangannya, dikutip Ahad (15/8).
Jamaluddin memastikan pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan tersebut akan terus digenjot agar dapat mencapai target dan berkontribusi terhadap terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity di wilayah penyangga Ibu Kota tersebut. Dia menyebut, bagi pelajar yang belum divaksinasi, akan dilakukan beragam sosialisasi dan pendekatan rutin kepada siswa dan orang tua siswa terkait pentingnya vaksinasi untuk kesehatan anak di masa pandemi Covid-19.
"Mereka yang belum vaksinasi, karena memang sekolahnya masih dalam daftar giliran, ada juga yang punya komorbid, ada juga yang masih belum dibolehkan dengan orang tuanya. Tapi kami, terus melakukan pendekatan dan sosialisasi terkait vaksinasi kepada sekolah, orangtua dan hingga para siswanya," jelasnya.
Jamaluddin melanjutkan, seiring dengan digencarkannya pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar, dia berujar tidak menutup kemungkinan akan segera kembali dibuka pembelajaran tatap muka (PTM) jika telah tercapai 100 persen. Namun, rencana itu tetap memperhatikan perkembangan Covid-19 di Kota Tangerang.
Dia menyebut hal itu bisa diwujudkan menunggu Kota Tangerang masuk PPKM level 2. Selain itu juga mengikuti keputusan dari Pemerintah Pusat terkait kembalinya pelaksanaan sekolah offline.
"Untuk menempuh proses pembelajaran tatap muka pun, Dindik Kota Tangerang nantinya juga harus lebih dulu mengirim angket, terkait orang yang memperbolehkan atau tidaknya sang anak masuk sekolah tatap muka. Jadi, nantinya tidak ada pemaksaan dan selebihnya juga harus dipersiapkan lebih matang,” imbuhnya. Eva Rianti