REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil. Program vaksinasi ini dilaksanakan di seluruh puskesmas di Kabupaten Banyumas mulai Senin (9/8).
''Dengan perkiraan jumlah ibu hamil sebanyak 6.000 orang, saya berharap program vaksinasi bagi ibu hamil ini bisa diselesaikan dalam sehari ini. Tapi kalau tidak bisa selesai hari ini, bisa dilanjutkan besok,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Sadiyanto, Senin (9/8).
Menurutnya, dari laporan yang dia terima, pelaksanaan vaksin bagi para ibu hamil ini bisa berjalan lancar. Ibu hamil yang mendapat vaksin, antara lain ibu hamil yang umur kehamilannya sudah berusia 14-33 pekan.
Selain itu, ibu hamil yang akan mendapat vaksin harus memenuhi berbagai persyaratan. Antara lain, saat akan diberikan vaksin kondisi ibu hamil tidak boleh sedang demam atau tidak boleh lebih dari 37,5 derajat celcius. Selain itu, tidak ada gejala preeklamsia seperti kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan tekanan darah tinggi atau di atas 140/90 mmHg.
''Ibu hamil yang akan divaksin juga harus jujur mengenai riwayat alerginya. Kalau pernah memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak, atau bidur di seluruh tubuh, tidak boleh mendapat vaksin,'' katanya.
Sebelum diberikan vaksin, Sadiyanto menyebutkan, setiap ibu hamil yang memiliki gejala mengarah ke Covid-19 atau pernah kontak dengan orang yang positif Covid-19, akan dilakukan tes swab antigen.
Baca juga : Penyandang Disabilitas Mengalami Kendala untuk Divaksinasi
Mengenai jenis vaksin yang diberikan, dia menyebutkan, tetap menggunakan vaksin Sinovac. Hal ini sekaligus meluruskan penjelasan sebelumnya, bahwa ibu hamil di Banyumas akan mendapat vaksin Moderna. ''Vaksin Moderna hanya untuk tenaga kesehatan,'' jelasnya.
Menurutnya, vaksin Moderna yang merupakan vaksin booster bagi tenaga kesehatan ini, baru akan diambil di Semarang. ''Karena sifatnya merupakan vaksin booster, nakes yang akan mendapat vaksin ini adalah nakes yang sudah mendapat dua kali suntikan vaksin paling lambat di bulan April. Yang mendapat suntikan vaksin kedua pada Mei 2021, belum akan mendapat vaksin booster,'' jelasnya.