Selama tiga hari tersesat, Seto mengaku, setiap hari berjalan bertiga untuk mencari jalan menuju ke perkampungan. Namun yang setiap jalan yang dilaluinya selalu berujung pada jurang yang curam.
Menurut penuturannya, paling tidak lima kali mereka menyusuri jalan setapak di tengah hutan lebat yang berujung pada jurang, hingga akhirnya kebingungan karena tidak menemukan perkampungan.
“Kami bertiga sempat menuruni jurang dengan berpegangan pada akar tumbuhan, dengan harapan bisa menemukan perkampungan. Namun, karena tidak menemukan perkampungan akhirnya naik kembali,” katanya.
Upaya untuk mencari jalan menuju perkampungan terus dilakukan, namun justru kembali ke lokasi sekitar Sendang Suroloyo. Akhirnya, mereka memautuskan untuk istirahat di sebuah gubuk dekat perladangan karena sudah kepayahan akibat lelah fisik.
Hingga akhirnya ketiganya ditemukan warga yang akan menggarap ladang. “Saat bertemu warga, kami langsung dibuatkan instan, sebelum akhirnya dilaporkan kepada tim SAR gabungan,” tegasnya.
Ketua Koordinator Pencarian Tim SAR Gabungan, Agus Purnomo menjelaskan, ketiga survivor ditemukan pada pada hari ketiga operasi pencarian oleh tim SAR gabungan pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.00 WIB.
Lokasi penemuan ada di sekitar makam Nyai Soka, di bawah Sendang Suroloyo atau berjarak 5 kilometer dari Sendang Suroloyo. Saat ditemukan kondisi ketiganya mengalami kelelahan fisik dan harus mendapatkan pertolongan medis di lokasi penemuan.
Setelah pertolongan medis diberikan dan kondisi fisik ke-tiganya sudah mulai stabil baru dievakuasi ke bawah menuju ke Posko Induk Pencarian Orang, di kantor Desa Nyatnyono.
Selaku koordinator operasi pencarian, saya mengucapkan terimakasih kepada semua anggota tim SAR Gabungan, relawan serta warga yang telah turut membantu upaya pencarian selama tiga hari. Karena upaya pencarian telah menemukan ketiganya dalam kondisi selamat.
“Kini, mereka masih mendapatkan bantuan penaganan medis untuk memulihkan kondisi fisiknya yang umumnya juga masih lemah,” tambah Agus.