Sabtu 07 Aug 2021 15:03 WIB

Perang Baliho, Pengamat: Mereka Sadar tak Seterkenal Anies

Pemasangan baliho dinilai wajar karena pilpres semakin dekat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham Tirta
Senior dan pendiri PAN, Abdillah Toha mengunggah gambar di akun Twitter pribadinya, terkait sindiran masyarakat terhadap baliho elite partai yang dipajang ketika pandemi Covid-19.
Foto: Twitter Abdillah Toha
Senior dan pendiri PAN, Abdillah Toha mengunggah gambar di akun Twitter pribadinya, terkait sindiran masyarakat terhadap baliho elite partai yang dipajang ketika pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyindir Puan Maharani, Airlangga Hartanto, dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang memasang baliho jelang Pilpres 2024. Ia menganggap mereka yang memasang baliho sebenarnya mengakui dirinya tak terkenal di masyarakat.

Adi mengamati Puan, Airlangga, dan Cak Imin memilih memasang baliho dengan disertai pernyataan normatif saja. Langkah ini diambil semata demi memperkenalkan diri.

"Mereka sadar untuk dipilih itu harus dikenal orang dulu, nggak mungkin orang milih kalau nggak kenal. Ini cara kenalkan diri dengan baliho berisi statement normatif terkait isu kondisi kekininian dan Covid-19," kata Adi kepada Republika.co.id, Sabtu (7/8).

Adi menilai wajar bila bursa politik akan kian panas mendekati Pilpres 2024. Salah satu tandanya ialah kemunculan baliho para politikus yang akan bertarung.

"Menurut kalkulasi politik, Pilpres sudah dekat. Baliho-baliho itu yang bicara. Baliho nggak mungkin banyak bertebaran kalau nggak menanggap Pilpres dekat," ujar Adi.

Adi juga menyampaikan mesin parpol sudah seharusnya mulai bergerak dari sekarang. Mereka perlu menyusun kerja politik guna memenangkan Capres-Cawapresnya. Apalagi, nama-nama yang mentereng di baliho sebenarnya tak berkilau elektabilitasnya.

"Kerja politik harus mulai dari sekarang. Baliho kenalkan diri untuk tingkatkan popularitas. Karena nama-nama di baliho nggak sementereng Anies (Baswedan), Prabowo (Subianto), Gandjar (Pranowo)," ucap Adi.

Sebelumnya, salah satu senior dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha menyindir pemasangan baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal, rakyat tengah menderita akibat pandemi Covid-19.

"Halo Puan, Erlangga (Ketum Golkar), Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi," cuit Abdillah lewat akun Twitter pribadinya yang sudah dikonfirmasi, Jumat (6/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement