Selasa 03 Aug 2021 20:01 WIB

Stok Kosong Vaksin di Tengah Target 1,2 Juta Dosis per Hari

Beberapa daerah melaporkan kekurangan stok vaksin Covid-19.

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/8). Cakupan vaksinasi di Indonesia baru mencapai 22 persen target, sejumlah daerah bahkan melaporkan kekosongan stok vaksin.
Foto:

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting, mengatakan capaian vaksinasi di Indonesia saat ini masih terus ditingkatkan hingga mencapai target penyuntikan hingga sejuta dosis per hari mulai Agustus 2021. Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dari total 90.988.817 dosis vaksin yang dikirim menuju 34 provinsi di Indonesia, sebanyak 68.641.750 dosis vaksin di antaranya telah digunakan di daerah pada Juli 2021.

Distribusi vaksin sesuai porsi lebih banyak menuju wilayah DKI Jakarta sebanyak 13,1 juta dosis lebih, Jawa Barat 11,6 juta dosis lebih, Jawa Tengah 9,1 juta dosis lebih, Yogyakarta 1,9 juta dosis lebih, Jawa Timur 13,2 juta dosis lebih, Banten 3,5 juta dosis lebih dan Bali sebanyak 4,3 juta dosis lebih.

Persentase penggunaan vaksin tertinggi berada Provinsi Bali mencapai 92 persen atau setara 3,9 juta lebih dari total distribusi vaksin yang telah diterima di wilayah setempat. Jawa Tengah telah mempergunakan 88 persen vaksin terdistribusi atau setara 8 juta lebih.

Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan dari total sasaran vaksinasi mencapai 208 juta jiwa lebih, sebanyak 20,9 juta jiwa penduduk Indonesia telah menerima dosis lengkap vaksin. Sedangkan penerima dosis pertama mencapai total 47,8 juta jiwa lebih.

Untuk melengkapi target vaksinasi di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan 70 juta dosis vaksin Covid-19 akan didatangkan ke Indonesia selama periode Agustus 2021 hingga September 2021. Kemenkes menargetkan bisa vaksinasi utamanya di delapan wilayah aglomerasi Jawa-Bali yaitu 1,2 juta dosis per hari.

"Vaksinasi yang paling banyak (datang) di bulan Agustus dan September. Perkiraan kami sekitar 70 juta sudah pasti datang di Agustus dan September," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi virtual Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (2/8) malam.

Ia menambahkan, Kemenkes melakukan vaksinasi berbasis risiko. Sehingga, setelah vaksin hadir, Kemenkes konsentrasi menyasar konsentrasi vaksinasi ke daerah yang kasusnya paling banyak dan kematiannya paling tinggi yaitu daerah Jawa-Bali khususnya daerah aglomerasi besar Jawa-Bali yaitu Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya plus Bali.

Ia menambahkan, tujuh daerah ini adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling banyak dan kematiannya paling tinggi. "Jadi, kami sasar duluan (vaksinasi delapan daerah aglomerasi Jawa-Bali) untuk dengan cepat mengurangi tekanan penularan dan tekanan kematian," ujarnya.

Sebab, dia menambahkan, capaian imunisasi Covid-19 di daerah tersebut sekarang hanya 382 ribu per hari dan ditargetkan harus meningkat jadi 1,2 juta per hari. Artinya ada kenaikan target vaksinasi sebanyak hampir empat kali lipat.

Terkait vaksin Covid-19 yang telah didatangkan ke Indonesia, Budi menyebutkan jumlah vaksin yang datang ke Tanah Air sebanyak 90 juta dosis vaksin selama kurun waktu Januari 2021 hingga Juli 2021. Kemudian, dia melanjutkan, Kemenkes telah menyelesaikan vaksin 90 juta dosis vaksin tersebut dalam waktu tujuh bulan atau cakupannya baru sekitar 22 persen.

"Jadi, kalau ada kekurangan vaksin di daerah, memang karena baru 22 persen (jangkauannya)," katanya.

Kemenkes menargetkan 70 juta dosis yang datang bulan ini dan September mendatang bisa semakin mendekati target vaksinasi sebesar 80 persen.

photo
Vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement