REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan Indonesia akan mendapatkan 45 juta dosis vaksin Covid-19 pada bulan ini. Vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali.
"Ada Sinovac 35 juta, AstraZeneca 6 juta, Pfizer 3-5 juta," kata Nadia di Jakarta, Ahad (1/8).
Nadia mengatakan, untuk sementara vaksin-vaksin tersebut diprioritaskan untuk wilayah Jawa dan Bali. Jika kasus Covid-19 di Jawa dan Bali sudah lebih terkendali, maka vaksin itu akan didistribusikan secara merata ke 34 provinsi. Hingga saat ini, kata dia, 50% dosis vaksin Covid-19 didistribusikan ke tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.
Sebab kasus Covid-19 di Jawa dan Bali cukup tinggi. Sisanya disebar ke 27 provinsi di luar Jawa dan Bali. Dia mengungkapkan ada beberapa daerah seperti Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu Jambi, Sulawesi Selatan yang sudah tidak memiliki stok vaksin.
"Tetapi minggu ini kami sudah mendistribusikan vaksin sebanyak 4 juta pada minggu ke-3 dan minggu depan sebanyak 6 juta dosis," katanya.
Hingga 27 Juli, Indonesia setidaknya sudah mengamankan sebanyak 173,1 juta dosis vaksin Covid-19, yang terdiri dari 144,7 juta dosis dalam bentuk bulk dari Sinovac dan 28,6 juta dosis dalam bentuk finish product dari AstraZeneca Covax dan bilateral, Sinopharm dan Moderna.
144,7 dosis dalam kemasan bulk diperkirakan akan menjadi 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi. Hingga 29 Juli, 117,1 juta dosis bulk vaksin Covid-19 telah diproses di Bio Farma, dan menghasilkan sebanyak 92,1 juta dosis produk jadi. 74 juta dosis di antaranya sudah mendapatkan lot release dan 18,1 juta dosis dalam proses karantina.