Bahkan menurutnya, kecil kemungkinan hubungan antara Indonesia - China memburuk karena ada kedekatan antara Indonesia dan AS dalam kerja sama latihan militer ini. Terlebih, hubungan Indonesia dan China selama ini tidak memiliki masalah krusial.
"Apalagi dalam berbagai kesempatan, Indonesia jelas masih membuka ruang-ruang kerjasama yang intens dengan China serta membatasi sikap tegasnya itu hanya menyangkut persoalan Laut China Selatan. Tanpa menyinggung isu-isu lain yang dinilai tak relevan atau tak menguntungkan bagi hubungan bilateral Indonesia-China," ujarnya.
Khairul juga ragu hubungan RI-China bakal memburuk menyusul adanya latgab Garuda Shield. Apalagi dalam berbagai kesempatan, Indonesia jelas membuka ruang-ruang kerja sama yang intens dengan "Negeri Tirai Bambu" serta membatasi sikap tegasnya hanya menyangkut persoalan LCS.
"Tanpa menyinggung isu-isu lain yang dinilai tak relevan atau tak menguntungkan bagi hubungan bilateral Indonesia-China," ucapnya.
TNI AD dan US Army dijadwalkan melakukan latgab Garuda Shield pada Agustus 2021. Program tersebut diklaim yang terbesar dibandingkan kegiatan serupa sebelumnya lantaran melibatkan 2.246 personel TNI AD dan 2.282 tentara AS.
Garuda Shield kali pertama dilakukan di Bandung, Jawa Barat, pada 2009. Pada tahun ini, kegiatan dilaksanakan di tiga daerah latihan (rahlat), yakni Pusat Latihan Tempur Baturaja, Makalisung, dan Amborawang, dengan materi latihan lapangan, menembak, medis, dan penerbangan.