REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis. Petugas menggunakan teknik bom air untuk memadamkan api.
"Kepala BNPB telah memerintahkan jajarannya untuk menggerakkan helikopter water-bombing(pengebom air) untuk membantu pemadaman dan mencegah potensi kejadian serupa mengingat kondisi Gunung Ile Lewotolok masih aktif," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB di Jakarta, Kamis.
Abdul menjelaskan bahwa lontaran lava pijar Ile Lewotoloktelah menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di sekitar gunung api tersebut.Kebakaran hutan dan lahan terjadi di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
PemerintahKabupaten Lembata telah berusaha memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di lereng Ile Lewotolok.Petugas pemerintah dengan bantuan warga berusaha memadamkan kebakaran yang meliputi lereng Ile Lewotolok namun belum sepenuhnya berhasil mengatasinya.
Keterbatasan peralatan pendukung dan medan yang sulit menjadi kendala untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di kawasan rawan bencana dalam radiustiga kilometer dari puncak gunung itu.Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 28 Juli 2021 pukul 00.00 sampai 06.00 Wita, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi, melontarkan material vulkanik sejauh 700 hingga 800 meter ke arah selatan-barat daya.
PVMBGmenyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung IleLewotolokberada di levelIII atau Siaga dan merekomendasikan warga, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.Dengan kondisi yang demikian, warga dan petugas yang berusaha memadamkan kebakaran di lereng IleLewotolok harus ekstra hati-hati.