REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten meminta masyarakat mewaspadai kebakaran kawasan hutan dan pemukiman serta kekeringan sehubungan musim kemarau tahun ini.
"Peringatan kewaspadaan kemarau itu agar tidak menimbulkan potensi bencana alam," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana.
BPBD Banten memasuki musim kemarau ini terus melakukan upaya pencegahan kebakaran agar tidak menimbulkan bencana alam. Potensi bencana alam akibat kemarau, yakni kebakaran kehutanan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, karena terdapat kawasan hutan milik Perum Perhutani, termasuk kawasan hutan nasional.
Selain itu, katanya, musim kemarau juga berpotensi kebakaran permukiman padat penduduk seperti di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Kemarau juga dapat menimbulkan kekeringan yang menyebabkan terjadinya krisis pasokan air bersih, seperti di wilayah selatan Lebak, Tangerang Selatan,Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang wilayah selatan.
"Kami minta warga tetap waspada memasuki musim kemarau itu " katanya.
Untuk mengantisipasi bencana alam akibat kemarau, pihaknya juga menerjunkan tim Bidang Pencegahan dan berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota. Tim Bidang Pencegahan BPBD Banten menyosialisasikan kepada masyarakat agar aktivitas mereka tidak menimbulkan kebakaran permukiman maupun kebakaran kawasan hutan.
Tim pencegahan juga mempersiapkan alat evakuasi dilengkapi logistik guna penyelamatan korban jika terjadi bencana itu. Selama ini, kata dia, wilayah Banten masuk kategori daerah rawan bencana alam jika memasuki musim kemarau.
"Kami berharap masyarakat tidak buang puntung rokok ke semak belukar di tengah musim kemarau guna mencegah kebakaran hutan, " katanya.