REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berencana mendirikan pabrik oksigen skala kecil untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. "Kami akan mendirikan pabrik oksigen (skala) kecil, namanya oxygen generator yang produksinya satu hari hanya 150 tabung. Tapi ini baru diusulkan," kata Bupati Banyumas Achmad Husein seusai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (29/7).
Ia mengatakan stok alat untuk memroduksi oksigen tersebut tersedia di pabriknya sehingga jika dalam satu-dua hari bisa didatangkan, pihaknya akan menyampaikan ke Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Banyumas untuk bersama-sama mencari solusi pengadaannya. Menurut dia, hal itu disebabkan Pemkab Banyumas tidak memiliki anggaran untuk membeli alat yang sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19.
"Tidak ada duitnya, makanya saya lagi (upayakan), yang penting kita mau menyelamatkan atau tidak. Nanti kita pinjam dulu atau bagaimana, yang penting harganya benar-benar tidak ada permainan, betul-betul itu sah, tidak ada masalah, ini baru saya berani," katanya.
Ia mengaku tidak mau memberanikan diri mengupayakan alat tersebut jika pada akhirnya harus mempertanggungjawabkannya sendiri. "Disarankan pakai dana BTT (Belanja Tidak Terduga). Kan BTT tanggung jawabnya saya, kalau saya memenuhi (saran) itu kemudian saya dihukum kan malah problem. Perlu ada keberanian tetapi keberanian itu perlu didukung oleh teman-teman APH (Aparat Penegak Hukum) dan dicek semuanya dari bawah sampai ke atas," kata bupati menegaskan.
Oleh karena itu, kata dia, rencana pembangunan pabrik oksigen tersebut baru sebatas usulan. Kendati demikian, dia mengatakan jika alat pemroduksi oksigen tersebut dapat diupayakan, pembangunan pabriknya bisa segera dilakukan dalam waktu cepat.