Rabu 28 Jul 2021 20:48 WIB

Optimistis akan Tanaman Hias, Emil Dorong Petani Milenial

Petani Milenial bertujuan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pengusaha tanaman hias merapikan tanaman pada acara Digicash Plant Festival di Cihampelas Walk, Bandung, Jawa Barat, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Pengusaha tanaman hias merapikan tanaman pada acara Digicash Plant Festival di Cihampelas Walk, Bandung, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meluncurkan program Petani Milenial Tanaman Hias (PMTH) via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (28/7). Ridwan Kamil mengatakan, tanaman hias memiliki pangsa pasar yang besar.

Oleh karena itu, ia meminta supaya offtaker PMTH diperbanyak. Saat ini sudah dua offtaker yang siap membeli hasil panen PMTH, yaitu PT Agro Jabar dan CV Minaqu Indonesia. "Tanaman hias ini adalah pangsa pasarnya besar, karena itu saya minta cari lagi offtaker-offtaker selain CV Minaqu dan PT Agro Jabar," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga

Emil juga mengaku, dirinya adalah konsumen tanaman hias dan sudah menyiapkan anggaran khusus untuk membeli hasil panen PMTH. "Termasuk saya adalah konsumennya, saya ada budget khusus," katanya.

Menurut Emil, tanaman hias merupakan bisnis kebahagiaan. Tanaman hias diyakininya mampu memperbaiki suasana hati seseorang menjadi lebih baik. "Tananam hias ini bisnis kebahagiaan. Orang kalau melihat tanaman hias, tingkat bahagianya naik, mood kerja jadi baik dan lain-lain," katanya.

Dalam program PMTH, kata dia, teknis budidaya dan kemudahan pemasaran memanfaatkan teknologi digital. Emil optimistis dengan semangat dan motivasi tinggi dari petani milenial mampu meningkatkan kesejahteraan generasi muda.

"Ini adalah masa depan baru, saya yakin kesejahteraan generasi muda kita bisa meningkat," katanya.

Berdasarkan Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang. Namun, petani yang berusia 24-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen dari total petani di Jabar.

Emil mengatakan, program Petani Milenial bertujuan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jabar yang punya inovasi, gagasan dan kreativitas. "Hadirnya petani milenial diharapkan bisa menahan laju urbanisasi dengan tagline tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," katanya.

Per 14 Februari 2021, tercatat 8.998 peserta dalam rentang usia 19-39 tahun mendaftarkan diri dalam program Petani Milenial. Menurut Emil, kehadiran generasi milenial di sektor pertanian akan menjadikan wajah pertanian di Jabar menjadi lebih segar dan atraktif. "Saya tunggu lagi bidang lain Petani Milenial yang bisa kita kreasikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement