REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan banyaknya kasus kematian pasien isolasi mandiri Covid-19 tak hanya disebabkan karena terlambatnya penanganan di rumah sakit. Tingginya kasus ini juga disebabkan karena pandangan masyarakat yang menilai penderita Covid-19 adalah aib.
"Saya sedih, saya juga dapat masukan isoman meninggal, penyebabnya banyak, bukan hanya diterima di rumah sakit, tapi rupanya orang yang sakit di banyak daerah masih dilihat sebagai orang yang ternoda, terhukum, orang yang tidak baik perilakunya," kata Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/7).
Kondisi ini menyebabkan masyarakat yang tertular enggan diperiksa atau dites. Bahkan mereka juga tak ingin melapor ke fasilitas kesehatan. Menkes pun kembali menegaskan Covid-19 bukanlah aib.
Ia meminta masyarakat mendukung dan membantu proses penyembuhan pasien sehingga juga dapat menekan angka kematian akibat Covid-19. "Karena itu sakit Covid-19 bukan aib, justru kalau saudara kita sakit harus dibantu, jangan diaibkan nanti malah nggak mau lapor, telat masuk RS dan jadi kematian tinggi," ucap dia.
Budi meminta masyarakat melaksanakan protokol kesehatan untuk menekan angka kasus positif serta mengurangi risiko penularan di keluarga dan lingkungan sekitar.