Ahad 25 Jul 2021 15:11 WIB

Mahfud MD: Sejak Varian Delta Merebak Orang Rebutan Vaksin

Menurut Mahfud, kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin meningkat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Dua anak berusia 12-17 tahun mengantre untuk vaksinasi massal COVID-19 di Kampus Itenas, Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021). Sedikitnya 12 ribu anak usia rentang 12-17 tahun menerima suntikkan dosis pertama vaksin COVID-19 dari kegiatan vaksinasi massal yang digelar oleh Kodam III Siliwangi dan Kampus Itenas selama lima hari dengan target 30 ribu peserta guna percepatan terbentuknya kekebalan kelompok di Indonesia.
Foto: ANTARANovrian Arbi
Dua anak berusia 12-17 tahun mengantre untuk vaksinasi massal COVID-19 di Kampus Itenas, Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021). Sedikitnya 12 ribu anak usia rentang 12-17 tahun menerima suntikkan dosis pertama vaksin COVID-19 dari kegiatan vaksinasi massal yang digelar oleh Kodam III Siliwangi dan Kampus Itenas selama lima hari dengan target 30 ribu peserta guna percepatan terbentuknya kekebalan kelompok di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan, kesadaran masyarakat terkait pentingnya vaksinasi saat ini lebih baik daripada sebelumnya. Mahfud mengatakan, jika di awal pelaksanaannya banyak masyarakat yang tidak percaya vaksin, kini masyarakat sangat antusias untuk divaksin.

"Saudara, vaksin orang sekarang ribut, dulu enggak percaya tapi setelah (Covid-19 varian) Delta merebak orang rebutan vaksin, di mana-mana antre minta vaksin," ujar Mahfud saat menghadiri Silaturahmi bersama dengan alim ulama, pengasuh pondok pesantren dan pimpinan agama se-Jawa Barat, Ahad (25/7).

Baca Juga

Selain itu, kesadaran masyarakat tentang vaksin meningkat karena penelitian menunjukkan, lebih 90 persen pasien Covid-19 yang meninggal karena belum divaksin. Sementara, pasien yang meninggal meski sudah divaksin sekitar 10 persen. "Itu sudah menemukan jawabannya bahwa vaksin itu penting," kata Mahfud.

Karena itu, saat ini tingginya antusiasme masyarakat yang ingin divaksin membuat antrean vaksin di beberapa tempat. Mahfud mengatakan, saat ini juga kendala vaksinasi bukan lagi rendahnya minat masyarakat, tetapi justru kurangnya tenaga vaksinator.

"Sekarang, tenaga dokter yang nggak ada vaksinatornya nggak ada, saya liat antrean di Jawa Barat, bukan tidak ada vaksinnya, tapi antreannya panjang yang membuat risiko tingkat penularan meluas," kata Mahfud.

Kendati demikian, Mahfud memastikan, pemerintah akan terus meningkatkan ketersediaan vaksin dan juga vaksinator demi mengejar target vaksinasi nasional. Ini dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok dalam upaya mengendalikan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Namun, Mahfud menyadari karena belum dapat meratanya vaksin secara cepat, ia mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapķan protokol kesehatan

"Pemerintah menyediakan, obat, vaksin dan lainnya, sekarang tinggal membangun kesadaran masyarakat mari kita ikuti protokol kesehatan, pemerintah akan terus meningkatkan vaksin obat dan lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement