REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui bahwa penyebaran kasus Covid-19 di Ibu Kota banyak terjadi pada klaster keluarga. Menurutnya, hal ini disebabkan lantaran warga mulai tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan saat berada di rumah usai beraktivitas di luar.
"Betul klaster keluarga banyak. Karena di rumah itu mulai tidak disiplin. Mungkin karena capek, lelah, letih, menganggap bahwa satu keluarga pasti aman," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (23/7).
Riza menilai, saat berada di rumah, warga cenderung merasa aman berada di tengah keluarga. Padahal masih ada anggota keluarga yang bekerja di luar dan tidak mematuhi protokol kesehatan begitu tiba di rumah. Misalnya tidak mencuci tangan dan melakukan penyemprotan disinfektan.
"Rumah harus didisinfektan, dibersihkan, sirkulasi udara diperbaiki, dipastikan. Anggota keluarga jangan keluar masuk rumah. Kalau keluar masuk, dia membawa virus ke dalam. Jadi semuanya dimulai dari keluarga," ujarnya.
Di sisi lain, Riza mengungkapkan, Pemprov DKI telah membentuk Satgas Covid-19 hingga ke tingkat RT. Bahkan, kata dia, setiap rumah ditunjuk satu orang sebagai penghubung dalam melakukan koordinasi dengan pengurus RT setempat, puskesmas, dan Satgas Covid.
Ia juga meminta masyarakat untuk selalu melaporkan perkembangan kondisi keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah kepada petugas maupun sanak saudara. "Termasuk yang isoman yang menyendiri, terus berkoordinasi dengan anggota keluarga lainnya, coba membantu mengawasi, memastikan kebutuhannya terpenuhi," ujarnya lagi.