REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Said Aqil Siradj, berpesan agar hubungan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdlatul ulama (NU) semakin menyatu. Ia berharap tidak ada ketegangan antara PKB dan NU.
"Ayo kita dandani, kita benahi kalau di beberapa daerah masih terjadi misalkan misalkan di beberapa daerah ada pengurus PKB tegang dengan pengurus NU, atau sebaliknya lah pengurus NU tegang dengan pengurus PKB, baik tingkat cabang tingkat wilayah. Ayo kita baik perbaiki bersama-sama," kata Said dalam tausyiahnya di acara doa dan syukur hari ulang tahun PKB ke-23 yang dipantau secara daring, Jumat (23/7).
Said mengatakan sudah bukan saatnya lagi tegang-tegangan antara PKB dan NU. Dirinya mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan. Apalagi menjelang pemilu 2024 mendatang.
"Kita menghadapi tahun 2024 yang akan menentukan nasib kita juga, kita harus makin solid tidak boleh ada tegang tegangan, suudzon, apalagi sampai fitnah-fitnah sesama NU dan PKB, nggak boleh! Setop semuanya," imbaunya.
Dia berharap PKB bisa sukses dalam pemilu yang akan datang. Said berharap minimal PKB bisa berhasil menduduki peringkat ketiga dalam pemilu 2024.
"Minimal ranking ketiga lah, atau ranking kedua, kita juga puas itu seandainya mencapai ranking ketiga, tapi syaratnya, syaratnya antara NU dan PKB harus dibangun harmonis sejak pengurus ranting MWC dari PAC, cabang, wilayah dan pusatnya Insya Allah," ungkapnya.