REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sistem ganjil-genap Kota Bogor kembali diterapkan hari ini, Jumat (23/7) mulai pukul 09.00 WIB. Sejak diterapkan, kondisi jalanan terpantau lengang lantaran masyarakat sudah terbiasa dengan sistem tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro ketika memantau check point ganjil-genap di Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Pantauan Republika di sejumlah titik ganjil-genap, tidak banyak masyarakat dengan plat nomor genap yang melewati sekat, dan diputar balik arah sejak ganjil-genap diterapkan.
“Ini kami baru mulai pada pukul 09.00 WIB, dan hari ini kami sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat. Sudah terlihat jalanan tidak terlalu padat, artinya masyarakat Kota Bogor sudah terbiasa dengan pola ganjil-genap ini,” kata Susatyo kepada awak media, Jumat (23/7).
Dia menegaskan, penerapan sistem ganjil-genap ini merupakan upaya Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk membatasi mobilitas masyarakat. Sebab, Kota Bogor merupakan kota perlintasan, mulai dari pusat kuliner hingga pusat perbelanjaan.
“Sehingga kami berharap warga Kota Bogor sekitarnya bisa memaklumi apa yang kita laksanakan pada hari ini,” tuturnya.
Sistem ganjil-genap kali ini diterapkan selama 24 jam, ditambah pada pukul 21.00 WIB dilakukan penutupan ruas jalan protokol. Susatyo menyebutkan, terdapat 17 titik check point ganjil-genapnyang diterapkan dua jam sebelum penyekatan.
Dalam 17 check point tersebut, ada 10 tim yang diterjunkan. Susatyo mengatakan, delapan tim melaksanakan penjagaan di check point ganjil-genap, sementara dua tim sisanya berjaga di sentral pasar.
Dia menambahkan, dengan adanya bantuan-bantuan pemerintah yang turun ke masyarakat, diperkirakan pada akhir pekan ini masyarakat akan berbelanja. Sehingga kami akan mengatur agar masyarakat berbelanja bergantian sesuai dengan nomer kendaraannya.
“Saat ini dua tim sudah bekerja di sentral pasar, jadi pasar kita atur sehingga masyarakat tidak datang berbarengan pada hari yang sama. Ini harus kami atur agar protokol kesehatan, pengurangan mobilitas terjaga, dan ekonomi tidak terlalu terganggu bagi masyarakat yang saat ini sudah mulai kembali bergeliat dengan bantuan-bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Covid-19 Kota Bogor mengadakan evaluasi terkait penerapan PPKM Darurat yang berakhir pada 20 Juli lalu. Salah satu yang dibahas dalam evaluasi, yakni selama dua pekan terakhir mobilitas masyarakat masih cukup padat.
“Nah ini kami laksanakan, semoga kasus Covid-19 bisa menurun. Karena saat ini Kota Bogor memasuki zona merah, persis seperti di bulan Maret yang lalu. Dengan pola seperti ini cukup efektif kami mengurangi mobilitas masyarakat, dan tidak terlalu banyak perdebatan di jalanan dengan masyarakat,” pungkasnya.