Jumat 23 Jul 2021 09:13 WIB

Dua Warga Ambil Paksa Jenazah Covid Terkonfirmasi Positif

Pihak keluarga awalnya tidak menerima kerabat mereka dinyatakan positif Covid.

Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dua orang dari 11 anggota keluarga yang mengambil secara paksa jenazah pasien Covid-19 pada 17 Juli 2021 dinyatakan positif Covid. Hal itu diketahui setelah tes cepat antigen pada Kamis (22/7)."Pada hari Kamis (22/7) Polres Kupang Kota bersama Dinas Kesehatan Kota Kupang sudah melakukan tes antigen terhadap11 anggota keluarga pasien Covid-19 yang jenazahnya diambil paksa, hasilnya dua orang positif," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B. di Kupang, Jumat.

Mantan Kapolres Timor Tengah Utara (TTU) itu menyebutkan dua anggota keluarga pasien Covid-19 yang dinyatakan positif itu adalah suami dan anak dari pasien tersebut. Sebelumnya, pada Sabtu (17/7)GMN jenazah Covid-19 diambil secara paksa oleh pihak keluarganya saat pemakaman dengan protokol.

Baca Juga

Pihak keluarga tidak menerima apabila keluarga yang meninggal dunia itu dinyatakan positif Covid-19. Mereka berkeinginan untuk dibawa pulang ke rumah untuk disemayamkan.

Namun, akhirnya polisi setempat bertindak cepat untuk memberikan pemahaman melalui negosisasi antara anggota Polres Kupang Kota dan keluarga almarhumah."Setelah melalui perdebatan yang panjang, keluarga memperbolehkan Satgas Covid-19 memakamkan jenazah pasien Covid-19 itu di pemakaman dengan protokol Covid di TPU Batukadera Kota Kupang," katanya.

Sementara itu, perwakilan dari keluarga jenazah pasien Covid-19 Abdullah Ulomando menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat NTT, khususnya Kota Kupang, atas perbuatan yang meresahkan."Pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan yang terjadi yang mengakibatkan suami dan anak almarhumah ikut terinfeksi COVID-19," ujarnya.

Abdullah berharap agar kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi masyarakat Kota Kupang untuk tidak ditiru.Keluarga pun mengimbau agar apabila ada penyampaian dari RS, puskesmas, atau balai kesehatan mana pun bahwa pasien terkonfirmasi positif, harus mengikuti aturan dari pemerintah yang berlaku.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement