Kamis 22 Jul 2021 18:02 WIB

28 Persen Anak 7-12 Tahun Terpapar Covid-19

Varian baru dipastikan buat anak-anak rentan terinfeksi virus corona.

Seorang anak menjalani tes usap antigen di UPT Puskesmas Jajaway, Antapani, Kota Bandung, Kamis (22/7). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Center for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) menjalankan program PUSPA (Puskesmas Terpadu dan Juara) yang merupakan program penguatan puskesmas dalam penanganan Covid-19. Program PUSPA tersebut bertujuan untuk memperkuat upaya deteksi, lacak kasus, edukasi publik, vaksinasi Covid-19 serta pemenuhan layanan kesehatan esensial di 100 puskesmas di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Seorang anak menjalani tes usap antigen di UPT Puskesmas Jajaway, Antapani, Kota Bandung, Kamis (22/7). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Center for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) menjalankan program PUSPA (Puskesmas Terpadu dan Juara) yang merupakan program penguatan puskesmas dalam penanganan Covid-19. Program PUSPA tersebut bertujuan untuk memperkuat upaya deteksi, lacak kasus, edukasi publik, vaksinasi Covid-19 serta pemenuhan layanan kesehatan esensial di 100 puskesmas di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 28 persen dari total populasi kelompok anak usia 7 hingga 12 tahun di Indonesia terpapar oleh Covid-19. Data tersebut disampaikan pejabat di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI.

"Kalau kita lihat secara kumulatif, anak-anak itu terpapar Covid-19 pada kelompok usia 7-12 tahun sekitar 28 persen dari seluruh anak-anak," kata Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, saat hadir secara virtual Dialog Kabar Kamis KPCPEN yang dipantau dari Jakarta, Kamis (22/7).

Baca Juga

Woro mengatakan berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 dilaporkan angka kematian pada kelompok anak yang tertinggi di alami usia 0 hingga 2 tahun. Berdasarkan informasi tersebut, kata Woro, kelompok anak masuk dalam kriteria populasi yang juga memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.

"Sering kali kita berpikir bahwa Covid-19 itu kenanya hanya pada orang dewasa, karena pada waktu awal pandemi masih banyak yang beranggapan bahwa, amanlah anak-anak, mereka punya daya tahan tubuh yang lebih kuat. Tapi pada kenyataannya, data itu menunjukkan bahwa sekarang ini dengan jenis varian baru, rentan sekali anak-anak itu terpapar Covid-19," ujarnya.

Pada agenda yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan masih banyak orang tua yang ragu untuk memvaksin anaknya melalui program vaksinasi anak 12 hingga 17 tahun di Indonesia. "Jadi sama seperti informasi yang diterima oleh orang tua, misalnya vaksin itu apakah betul memberikan efek keamanan, kemudian bagaimana efek sampingnya," katanya.

Nadia mengatakan upaya orang tua untuk menjaga anak dari penularan Covid-19 adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. "Bagaimana orang tua memastikan anak-anak jangan dipaparkan dengan risiko penularan seperti membawa anak untuk berkunjung ke keluarga lain atau melakukan perjalanan yang kemudian anak-anak juga diajak makan ke restoran, itu menambah risiko anak-anak karena Covid-19," katanya.

Saran berikutnya adalah tanggung jawab orang tua untuk menjaga kesehatan keluarga dengan menjaga kebersihan diri usai beraktivitas. "Saat mereka dari luar rumah kembali ke rumah, itu pasti ada risiko. Untuk pencegahan pastikan kita mengganti dulu baju kita saat pulang dari kantor, kemudian mandi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement