REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mendorong petugas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) menumbuhkan rasa optimisme kepada warga saat menghadapi pandemi Covid-19.
"Sebarkan pesan optimis kepada warga yang dilayani, agar mendapatkan rasa tenang ketika melalui bersama masa-masa penuh guncangan ini," kata Anies ketika bertemu secara daring dengan para kepala puskesmas di Jakarta, Kamis (22/7).
Data Kementerian Kesehatan hingga 31 Desember 2019 menunjukkan, jumlah puskesmas di Ibu Kota pada lima wilayah kota/kabupatan sebanyak 315 unit, dengan rincian, nonrawat inap 287 unit dan rawat inap 28 unit.
Menurut dia, para tenaga medis di puskemas merupakan pilot di unit paling depan dari sistem kesehatan Tanah Air. Puskesmas, lanjut dia, juga garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Mereka inilah yang sehari-hari paling depan melayani warga, tantangannya tentu tidak sedikit, apalagi dalam beberapa minggu terakhir terjadi lonjakan kasus," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anies mendengarkan curahan hati tenaga medis puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga menyampaikan kendala yang selama ini dihadapi, harapan dan dukungan yang dibutuhkan dari Pemprov DKI Jakarta.
Anies menilai, peran puskesmas selama pandemi amat vital dalam menjalankan 3T (testing, tracing, treatment). Selain itu, beberapa bulan ini juga berperan sebagai petugas pemberi vaksin dan juga harus mengurusi pemulasaraan jenazah.
"Banyak dari mereka yang akhirnya terpapar Covid-19 juga, untungnya semua nakes di DKI Jakarta telah divaksinasi, sehingga lebih terlindungi," ucap Anies.
Kini, imbuh Anies, puskesmas juga banyak terbantu dengan banyaknya kolaborasi sentra vaksinasi, tambahan tenaga pemeriksaan dan pelacakan serta bantuan relawan pemulasaraan di 42 kecamatan yang dilatih Dewan Masjid Indonesia.
"Pastikan komunikasi kita terus terjalin baik, untuk mencari solusi. Ibu/Bapak adalah pilot di unit paling depan dalam sistem kesehatan kita," katanya.