REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyebut keterbatasan stok oksigen merata di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19. Namun, dia menyayangkan surat dari manajemen Rumah Sakit Immanuel tentang keterbatasan stok oksigen beredar di media sosial.
"Nggak itu, sebetulnya terjadi merata di beberapa rumah sakit (stok oksigen terbatas). Saya menyayangkan surat itu viral kemana-mana seolah-olah, padahal kita sudah bikin pokja oksigen," ujarnya, Rabu (21/7).
Ia mengatakan dukungan bantuan oksigen dari pemerintah provinsi Jawa Barat dan swasta mengalir untuk Rumah Sakit Immanuel. Saat ini, Yana mengatakan pasokan oksigen dari penyalur, 90 persen sudah masuk ke rumah sakit.
Ia menyebut keterbatasan oksigen di masyarakat dipengaruhi oleh panic buying yang menyebabkan suplai dan permintaan terganggu. Yana optimis bahwa banyaknya bantuan oksigen dapat meminimalisasi keterbatasan yang ada.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan level kewaspadaan Kota Bandung terkait penyebaran Covid-19 berada di level 4 dengan kasus yang masih naik turun. Meski begitu, ia mengatakan pasien Covid-19 di rumah sakit banyak yang berasal dari luar Kota Bandung.
"Kalau kasus fluktuatif walau pelaksanaan (PPKM darurat) terjadi penurunan baik BOR kecuali kumulatif tapi aktifnya tidak terlalu masif," katanya.
Sebelumnya pada Senin, 19 Juli 2021, Direktur Utama RS Immanuel Bandung Ruly Sjambali mengumumkan secara tertulis bahwa stok oksigen untuk pasien di rumah sakit ini akan habis dalam 2-3 jam. Dia mengatakan telah meminta bantuan oksigen melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.