Rabu 21 Jul 2021 17:49 WIB

Anak-Anak Manfaatkan Jalan yang Ditutup untuk Bermain Bola

Lengangnya jalanan itu dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain sepak bola.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak bermain bola di kawasan pusat pertokoan Jalan KHZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Rabu (21/7). Jalan itu merupakan salah satu yang ditutup oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya selama PPKM Darurat.
Foto: Bayu Adji P/Republika
Anak-anak bermain bola di kawasan pusat pertokoan Jalan KHZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Rabu (21/7). Jalan itu merupakan salah satu yang ditutup oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya selama PPKM Darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penutupan Jalan KHZ Mustofa Kota Tasikmalaya selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat aktivitas di pusat pertokoan tak ramai seperti biasanya. Lengangnya jalanan itu dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain sepak bola. 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Rabu, (21/7), anak-anak bermain bola di tengah jalan yang aksesnya ditutup untuk kendaraan bermotor tersebut. Mereka bermain bola dengan riang gembira seperti tak ada apa-apa.

Baca Juga

Tak hanya anak-anak yang bermain bola, sejumlah warga lainnya juga memanfaatkan jalanan sepi di tengah pusat pertokoan itu untuk berswafoto. Beberapa warga lainnya juga ada yang terlihat bersepeda. Sementara itu, tak terlihat adanya petugas yang melakukan pengawasan.

Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) 0612/Tasikmalaya, Mayor Inf Candra Suhendra mengaku, petugas sudah berulang kali mengingatkan warga untuk tidak beraktivitas di luar rumah selama PPKM Darurat, termasuk berolahraga di ruang publik. Sebab, fasilitas publik untuk berolahraga ditutup selama PPKM Darurat. 

"Kita sudah beberapa kali mengimbau agar tidak ada kegiatan olahraga, kita juga bubarkan yang di Jalan KHZ Mustofa. Namun masyarakat datang lagi datang lagi," kata dia saat dikonfirmasi.

Ia mengingatkan, penutupan jalan di bebenerapa titik di Kota Tasikmalaya, termasuk Jalan KHZ Mustofa, dilakukan untuk menghindari munculnya kerumunan. Penutupan jalan bukan justru dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga. 

Candra mengimbau masyarakat untuk menahan diri beraktivitas di luar rumah, termasuk untuk olahraga. Sebab, penutupan jalan semala PPKM Darurat bertujuan untuk menekan laju penularan Covid-19. "Masyarakat juga harus sabar, harus menyadarilah. Ini kan untuk mencegah penyebaran Covid-19 meluas. Semua harus ikut barpartisipasi," kata dia.

Ia menilai, tim operasi di lapangan tak mungkin bisa mengawasi setiap aktivitas masyarakat. Sebab, personel tim operasi itu terbatas jumlahnya. 

Karena itu, ia meminta masyarakat untuk sadar terkait aturan selama PPKM Darurat. "Kita kan terbatas timnya, tidak mungkin satu kota semua terawasi. Jadi masing-masing masyarakat harus menyadari. Orang tua juga harus ikut mengawasi juga anak-anaknya agar tidak beraktivitas dulu di luar rumah," kata dia.

Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah pusat, Kota Tasikmalaya termasuk daerah yang harus memperpanjang PPKM Darurat. Sebab, Kota Tasikmalaya masih termasuk dalam daerah dengan level 4.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, pemerintah daerah tak bisa berbuat banyak terkait keputusan perpanjangan PPKM Darurat. Sebab, kebijakannya diatur oleh pemerintah pusat. "Kita ikuti saja kebijakannya," kata dia, Rabu.

Ia mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, menurut dia, berdasarkan hasil evaluasi dari pemerintah pusat selama PPKM Darurat penerapan prokes di Kota Tasikmalaya masih longgar. "Saya mohon semua lebih disiplin. Ini untuk kita semua. Kalau semua disiplin, insya Allah kita bebas dari PPKM," kata dia.

Yusuf mengatakan, saat ini penerapan PPKM disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah. Sementara Kota Tasikmalaya masuk dalam PPKM Level 4.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 11.107 kasus, bertambah hanya delapan kasus dari hari sebelumnya. Dari total kasus itu, 9.281 orang telah sembuh, 1.458 orang masih isolasi, dan 368 orang meninggal dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement