Senin 19 Jul 2021 11:23 WIB

Pak Jokowi, Tolong Tertibkan Komunikasi Politik Istana

Komunikasi Istana selama ini tidak jelas dalam koordinasi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto:

Centang prenang

Centang perenang (berantakan, KBBI) komunikasi politik Istana sudah terjadi jauh sebelum pandemi Covid19 melanda Indonesia dan dunia. 

Belum lekang dari ingatan kita, kegaduhan di tengah masyarakat sering terjadi justru sumbernya  dari dalam Istana sendiri. Kita  mencatat, bahkan ucapan Presiden Jokowi pun pernah diralat sendiri oleh juru bicara. Rasanya, kejadian seperti itu jarang terjadi di dunia, untuk tidak mengatakan hanya terjadi di Istana Indonesia. Pak Jokowi saya kira sudah tahu itu. 

Tahun lalu, pernah diinformasikan mengenai hanya tiga pejabat yang berhak bicara mengatas namakan Presiden (Istana). Itu disampaikan oleh Kepala staf Presiden Jendral Moeldoko. Ia mengatakan: 

"Pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana, antara lain dirinya sendiri, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung."

Ketiganya memang merupakan pejabat tinggi yang langsung dilantik oleh Jokowi. 

Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman, waktu itu, membenarkan hanya tiga orang yang merepresentasikan Istana berbicara di depan publik. Ia juga mengakui dirinya tidak termasuk dari tiga orang tersebut. 

Namun, fakta di lapangan, berbeda. Selain Fadjroelrahman dan AM Ngabalin,  ada beberapa sosok lagi yang sering wara-wiri di stasiun televisi dan berbagai media dengan berbagai topik. Sungguh mati, kita mengalami kesulitan mengidentifikasi  mana betul- betul yang mewakili Istana ( Presiden).  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement